Setelah kemarin kita membahas soal minapadi, ternyata ada yang lebih canggih lagi. Bergeser sedikit ke daerah Sukoharjo, model pertanian masa depan telah dipraktikkan oleh Sarjana teknik ITB yaitu Pak Heru Sunarto.
Lahan seluas 2 hektar tepatnya berada di Desa Jagan, Kecamatan Bendosari, Kab. Sukoharjo, Jawa Tengah ini yang awalnya merupakan lahan kritis yang ditanami padi dan hanya bisa panen 1 kali saja dalam setahun, sekarang bisa 4 kali panen dengan inovasi yang dibuat oleh Sarjana teknik ini. Kira-kira inovasi seperti apa ya?
Dalam wawancaranya bersama dengan Dirjen Tanaman Pangan Kementar, Dr. Suwandi, pada 2019 lalu, Pak Heru menunjukkan pertanian terpadu yang dibuatnya. Di lahan yang dimilikinya itu, Pak Heru membuat pertanian terpadu yang bisa panen ikan, ayam, sayuran organic, bawang merah, dan padi sekaligus. Lahan kritis yang disulap menjadi lahan produktif ini sangat menguntungkan sekali. Lahan di sana merupakan lahan sawah tadah hujan, sehingga saat kemarau keadaannya sangat kering. Dengan pembuatan sumur bor sedalam 60meter itu mampu mencukupi kebutuhan air untuk pertanian terpadu di sana.
Istilah kerennya inovasi Pak Heru ini namanya Integrated farming, yaitu memadukan antara pertanian, perikanan, dan peternakan sekaligus. Keterangannya dalam liputan Jari Tani dengan sistem ini meminimalisir tenaga kerja, lahan 2 hektar hanya dikelola oleh 2 orang, dan konsep zero waste yang diterapkan sangat menekan biaya pengeluaran. Kolam ikan lele tersedia 60 kolam lele, dan setiap kolamnya menghasilkan sekitar Rp 2juta. Bisa dihitung penghasilan hanya dari kolam ikan lele itu bisa sampai Rp120 juta, belum panen padi, ayam, dan sayuran hidroponiknya.
Sudah banyak yang datang ke Sukoharjo untuk belajar langsung pertanian terpadu dengan Pak Heru. Limbah ternak bisa dijadikan pupuk, dan airnya tidak ada yang terbuang, semuanya terintegrasi , jadi benar-benar memaksimalkan sumber daya yang ada. Bahkan untuk jeraminya juga digunakan untuk pakan ternak, namun ternaknya di luar area tersebut. Kotoran ternaknya juga difermentasikan untuk digunakan lagi sebagai pupuk. Luar biasa, konsep zero waste ini membuat segala sumber daya yang ada termanfaatkan, tidak ada yang terbuang.
Terhitung di 2020 ini sudah 4 tahun usaha yang dilakukan Pak Heru. Tentu ini adalah salah satu contoh yang bisa diterapkan di berbagai daerah. Agar lahan kritis itu dapat termanfaatkan secara maksimal. Jika ingin belajar langsung ke Pak Heru bisa datang ke Sukoharjo, siapa tahu bisa jadi milyarder dadakan dengan usaha pertanian terpadunya.
Selamat belajar, selamat mengembangkan ide-ide gilanya. Semoga berhasil. Jack Ma berpesan, “Mimpi kamu ditertawakan? Jangan kasih Hati. Cukup Kasih Bukti.
Penulis : Martina Mulia Dewi Mahasiswa Agribisnis FP UB