KANAL24, Malang – Paket kebijakan kampus merdeka yang diluncurkan oleh Mendikbud Nadiem Makarim pada 24/1/2020 lalu, terus menjadi perhatian publik diantaranya para akademisi. Sebagai bukti, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP UB), selasa (2/6/2020) menggelar Webinar membahas implementasi kampus merdeka dalam ranah keilmuan teknologi pertanian. Webinar ini dilaksanakan bekerjasama dengan FKPT TPI (Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Teknologi Pertanian Indonesia).
Ketua FKPT TPI, Prof. Imam Santoso dalam webinar ini menyampaikan bahwa salah satu faktor kunci dari implementasi kampus merdeka adalah bagaimana membangun kerjasama antara Perguruan Tinggi dan kerjasama antar Perguruan Tinggi dengan dunia industri.
“Berdasarkan Permendikbud No.3 tahun 2020, kebijakan kampus merdeka ini diarahkan untuk membentuk mahasiswa menjadi sarjana yang tangguh. Tantangan zaman yang dinamis, membuat kita menyiapkan mahasiswa lulusan perguruan tinggi yang tangguh, kompeten, berjiwa entrepreneur dan adaptif terhadap perubahan,” kata Imam.
Salah satu kebijakan kampus merdeka yakni memberi hak belajar diluar prodi selama 3 semester kepada mahasiswa harus dimanfaatkan dan memformulasikan agar mahasiswa yang lulus selain punya kompetensi keilmuan yang terpenuhi, juga memiliki soft skills yang berkembang dengan baik, kemampuan IT, skill sosial, sehingga lulusan mahasiswa siap masuk di dunia Kerja dan sosial.
Terdapat 8 poin kesempatan mahasiswa untuk bisa mengembangkan kemampuan diri diluar prodinya. Kedelapan kegiatan itu adalah pertukaran pelahar, magang/praktek kerja, asistensi mengajari di satuan pendidikan, penelitian, proyek kemanusiaan, kegiatan wirausaha, studi/proyek independen, dan membangun desa/KKN tematik.
Oleh karena itu, 8 poin diatas harus didukung dengan kerjasama/sinergi/kolaborasi antar Perguruan Tinggi dan antara Perguruan Tinggi dengan dunia usaha/industri.
“Perguruan Tinggi dengan berbagai potensi dan keunggulan spesifik apakah karena jumlah dosen, keragaman keilmuan dari tiap dosen, pusat-pusat studi dan kelompok riset yang berkembang sesuai dengan kearifan lokal karena keunggulan kompetitif komparatif agroekologisnya, sosial budaya, ukm agroindustri yang berkembang, dsb akan memberikan karakteristik dan keunggulan tersendiri di masing-masing Universitas,” jelas Dekan FTP UB tersebut.
Imam juga mengajak FKPT TPI untuk bekerjasama dengan luar prodi di luar kampus melalui jejaring yang telah dimiliki. Dalam jejaring ini, FKPT TPI akan memfasilitasi daftar mata kuliah lintas prodi lintas perguruan tinggi yang memiliki keunggulan spesifik untuk bisa dikolaborasikan dengan perguruan tinggi lain yang diwujudkan dalam dokumen kerjasama baik antar kampus atau dirumuskan dalam payung kerjasama FKPT TPI. Sehingga meningkatkan mutu, produktivitas, kreatifitas, dan inovasi, yang mengarah pada proses integritas dan ujungnya adalah peningkatan daya saing.(meg)