KANAL24, Jakarta – PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) masih meraih laba bersih senilai Rp 105,7 miliar pada semester I-2020. Meski demikian laba tersebut turun signifikan dari perolehan peridode sama semester I-2019 yang mencapai Rp 1,06 triliun.
Sekretaris Perusahaan Jasa Marga Agus Setiawan mengatakan, penurunan kinerja perseroan pada semester I-2020 dipengaruhi atas pandemi Covid-19 yang berakibat terhadap penurunan trafik ruas tol. Di sisi lain, perseroan juga mencatat peningkatan beban bunga seiring dengan pengoperasian jalan tol baru.
“Ditambah dengan adanya imbauan pemerintah untuk bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH) serta kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) yang berakibat pada turunnya volume lalu lintas harian ruas tol yang dikelola perseroan,” jelas dia Senin (3/8/2020).
Perseroan mencatat pendapatan pada semester I-2020 sebesar Rp 6,77 triliun atau turun dari periode sebelumnya senilai Rp 13,83 triliun. Penurunan pendapatan terutama disebabkan oleh pendapatan tol perseroan yang melemah hingga 17,5% menjadi Rp 3,9 triliun. Kendati, pendapatan non tol perseroan tetap bertumbuh 4,1% menjadi Rp 433,3 miliar.
Sementara itu, EBITDA perseroan pada semester I-2020 tercatat sebesar Rp 2,6 triliun, turun 23% dibandingkan semester I-2019. Sedangkan total aset bertumbuh 3% menjadi Rp 102,7 triliun.
Agus mengungkapkan, perseroan berkomitmen untuk terus menjaga kinerja perusahaan tetap positif di tengah pandemi Covid-19. Hal ini dilakukan dengan melakukan efisiensi beban usaha dan pengendalian capex, baik belanja operasional maupun pengembangan usaha.
Lebih lanjut, Agus menjelaskan, setelah adanya pelonggaran PSBB pada Juni 2020, realisasi pendapatan tol mulai meningkat. Pada Mei 2020, pendapatan tol perseroan turun 50%, namun pada Juni 2020 penurunan hanya sekitar 20%, dibandingkan dengan pendapatan tol normal.
Terkait pengembangan ruas baru, Jasa Marga berkomitmen untuk terus mengebut pembangunannya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dalam rangka pencegahan penularan Covid-19. Setelah menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Pandaan-Malang Seksi 5 (Pakis-Malang) sepanjang 3,11 km di awal tahun, sebanyak lima jalan tol lainnya juga ditargetkan selesai konstruksi pada tahun 2020.
Di luar Pulau Jawa, Jasa Marga menargetkan dua jalan tol beroperasi, yaitu Jalan Tol Balikpapan-Samarinda Seksi 1 Balikpapan (Km 13) – Samboja dan Seksi 5 Sepinggan – Balikpapan (Km 13) serta Jalan Tol Manado-Bitung (Seksi 2A sd SS Danowudu). Sedangkan tiga jalan tol lainnya terletak di wilayah Jabotabek yaitu Jalan Tol Bogor Ring Road Seksi 3A Simpang Yasmin-Semplak serta Jalan Tol Kunciran-Cengkareng dan Jalan Tol Cinere-Serpong yang masuk dalam jaringan Jalan Tol JORR II.
Di bidang pengoperasian jalan tol, Jasa Marga berkomitmen untuk terus mengembangkan implementasi teknologi pembayaran Nir Henti. Jasa Marga melalui anak usaha PT Jasamarga Tollroad Operator ( JMTO ) terus melakukan perluasan uji coba terbatas pembayaran tol Single Lane Free Flow ( SLFF ) with barrier dengan teknologi Radio Frequency Identification ( RFID ) berbasis server yang dikenal dengan nama FLO di Jalan Tol wilayah Jabotabek dan Bali.
Jasa Marga melalui JMTO juga mengikuti tender proyek sistem transaksi Multi Lane Free Flow ( MLFF ) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Implementasi MLFF bertujuan untuk mengefisienkan waktu perjalanan, meningkatkan fleksibilitas, keamanan dan kenyamanan pengguna jalan.(sdk)