KANAL24, Semarang – Provinsi Jawa Tengah memperoleh penghargaan sebagai daerah dengan tingkat produksi beras tertinggi se-Indonesia tahun 2019.
Dari rilis Humas Jateng disebutkan penghargaan ini, diserahkan langsung oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo kepada Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi Jawa Tengah, Suryo Banendro tepat pada HUT ke-75 Indonesia, Senin (17/8/2020).
Jateng berhasil memproduksi panen padi 9.655.654 ton gabah kering giling (GKG), pada tahun 2019. Jumlah tersebut, setara dengan produksi beras 5.523.969 ton beras. Adapun luas tanam pada tahun tersebut seluas 1.692.546 hektar dan luas lahan panen 1.678.479 hektar.
Selain Provinsi Jateng yang memeroleh penghargaan, tiga kabupaten di Jawa Tengah juga memeroleh predikat produsen padi tertinggi. Ketiganya adalah Kabupaten Grobogan dengan 772.551 ton GKG di tempat ke delapan, Kabupaten Sragen dengan 766.012 GKG di tempat ke sembilan dan Kabupaten Cilacap dengan 699.965 GKG.
Suryo Banendro bersyukur atas capaian tersebut. Ia mengatakan, selain usaha keras dari para petani, jalinan kerja sama antar sektor juga memengaruhi kenaikan produktivitas lahan padi di Jateng.
“Sektor pertanian kalau nyambut gawe (bekerja) dipengaruhi wong njaba (orang luar), bibit dari swasta, saluran irigasi dari PSDA, pupuk dari BUMN. Ini hasil kerja sama di bawah arahan Pak Ganjar,” ungkapnya.
Terjunkan Berbagai Bantuan dan Program
Suryo mengatakan, untuk menggenjot produksi padi, pihaknya memberikan berbagai bantuan dan program. Di antaranya, melakukan pembasmian hama wereng dan tikus, percepatan tanam dan pemberian bantuan pompa air.
Selain itu, Distanbun juga menyediakan bantuan alat pemanen (Combine Harvester). Selain itu, pihaknya juga menyiapkan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Tahun 2020 ini, disiapkan asuransi untuk 35 ribu hektar sawah puso, yang dananya bersumber dari APBD Jateng.
“Ketika panennya cepat, maka lahan bisa dipersiapkan untuk ditanam kembali. Selain itu, kita juga memberikan bantuan benih saat Pandemi COVID-19. Karena dengan bantuan tersebut, kami harap dapat mengurangi biaya usaha tani,” paparnya.
Ia menambahkan, dengan produktivitas tersebut Jawa Tengah mampu mensuplai beras ke daerah-daerah lain. Seperti Jakarta, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah serta ke wilayah Indonesia bagian timur. (sdk)