KANAL24, Jakarta – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini berpotensi untuk melanjutkan tren koreksi, setelah kemarin mengalami penurunan hingga 2,02 persen ke level 5.238.
Menurut analis PT Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, indikator MACD berpotensi untuk membentuk pola dead cross di area positif, sedangkan indikator Stochastic maupun RSI bergerak ke bawah di area netral.
“Di sisi lain, terlihat pola long black marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi lanjutan pada pergerakan IHSG, sehingga indeks berpeluang menuju level support terdekat,” ucap Nafan, di Jakarta, Selasa (1/9/2020).
Berdasarkan rasio fibonacci, kata Nafan, saat ini IHSG memiliki level support terdekat di level 5.172, sedangkan target resistance terdekat di posisi 5.293.
Dengan demikian, jelas dia, potensi penurunan lanjutan pada laju IHSG bisa dimanfaatkan investor dengan mengakumulasi pembelian saham ACES, DOID, ICBP, INDY, MNCN, PTBA, TOTL dan WSKT.
Sementara itu, analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah mengatakan, laju IHSG pada perdagangan hari ini akan bergerak moderat, setelah kemarin mengalami penurunan cukup tajam.
Secara teknikal, kata Lanjar, pergerakan IHSG mengonfirmasi pola bearish harami dan pulled back resistance Moving Average 200-Day (MA200). Pergerakan menurun telah mendekati target pelemahan support lower bollinger bands dan MA20.
“Sehingga, IHSG diperkirakan bergerak moderat pada kisaran support-resistance di level 5.200-5.370,” kata Lanjar.
Dia menyebutkan, pergerakan moderat pada laju IHSG yang berada dalam kecenderungan melemah tersebut bisa disikapi pelaku pasar dengan mengoleksi saham ASII, CPIN, JPFA, LSIP, MAIN, TBIG, TBLA, TOWR dan TPIA.(sdk)