KANAL24, Malang – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur, Ir. Mohammad Yasin, M.Si menyampaikan Strategi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa untuk Menunjang Perkembangan BUMDES, senin (31/8/2020) di acara Webinar yang diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (FP UB).
Strategi pemberdayaan masyarakat untuk menunjang pemberdayaan BUMDES di Jawa Timur, yang pertama adalah melalui optimalisasi penggunaan dana desa. Yasin mengatakan, per 28/8/2020, update penyaluran dana desa provinsi Jawa Timur, total dana desa di Jatim sebesar 7.570 T untuk 7.724 desa. Total dana yang telah tersalurkan sebanyak 6,112.664 T ke 7.723 desa dengan presentase penyaluran sebesar 80,74 persen dan ada satu desa yang dana desanya belum tersalurkan, yakni di desa Lakardowo, Jetis, Kab. Mojokerto.
Sementara itu, salah satu inovasi pengembangan BUMDES di Jawa Timur, hadir Klinik BUMDESA. Klinik ini merupakan pendekatan paripurna dalam pembinaan BUM Desa di Jawa Timur. Program ini sesuai dengan implentasi Nawa Bhakti Satya ke 7, yakni Jatim Berdaya dengan ekonomi kerakyatan berbasis UMKM, koperasi, BUMDesa dan mendorong pemberdayaan pemerintahan desa. Adapun tujuan dari klinik BUMDesa ini adalah membangun data base BUMDesa di Jawa Timur, membangun kemandirian BUMDesa dengan permodalan kuat dan SDM unggul,melakukan pembinaan secara berkelanjutan berdasarkan klasifikasi BUMDesa, serta membangun sinergitas dan kerjasama berbagai pihak (pentahelix) untuk mengembangkan BUMDesa di Jawa Timur.
“Klinik BUMDesa ini telah dilaunching oleh Ibu Gubernur pada 4/5/2019 lalu di BUMDesa Boonpring Sanankerto Kabupaten Malang. Di Klinik ini, dilakukan pemetaan BUMDesa ke dalam 3 kategori, yaitu pemula, berkembang, dan maju,” kata Yasin.
Di Jawa Timur sendiri berdasarkan data base BUMDesa dari bulan Mei 2019 – Agustus 2020, terdapat 6.025 BUMDesa. BUMDesa kategori pemula berjumlah 3.433. Jumlah ini mengalami penurunan sebesar 1.586 jika dibandingkan pada Mei tahun lalu. Kemudian, untuk kategori berkembang ada 2.234 BUMDesa, kategori ini mengalami peningkatan sebanyak 1.879 dibanding Mei 2019. BUMDesa kategori maju bertambah 300 dari Mei tahun lalu menjadi 358.
Baca juga:
Erani : Konstruksi Bumdes Adalah Kesejahteraan Ekonomi, Sosial dan Ekologi
Strategi pengembangan BUMDesa selanjutnya yakni PAMAN DESA, penguatan permodalan BUMDesa dalam rangka penanganan dampak ekonomi covid-19 tahun 2020. Program ini memberikan bantuan keuangan khusus kepada 100 BUMDesa unit wisata. Total dana yang digelontorkan sebanyak 5 M dengan masing-masing BUMDesa menerima bantuan sebanyak 50 juta yang digunakan untuk pemulihan dampak ekonomi pandemi Covid-19.
Kemudian, ada program LUMPANG BUDE (Lumbung Pangan BUM Desa) untuk memenuhi ketersediaan kebutuhan barang pokok dengan harga terjangkau bagi masyarakat perdesaan berpenghasilan rendah melalui BUM Desa. LUMPANG BUDE baru saja dilaunching oleh Gubernur Jatim pada 27/8/2020 kemarin. Di hari pertama LUMPANG BUDE hadir telah mendapa 11 order pertama di 3 BUMDesa senilai Rp 1.336.100. Di tahun 2020, ada 13 BUMDesa yang menjadi pilot project program ini. Ke tiga belas BUMDesa tersebut tersebar di 5 kabupaten yaitu Pasuruan, Malang, Sidoarjo, Gresik, dan Mojokerto.
Terakhir, ada BIBIT JAMU BANK (Bimbingan Teknis dan Pinjaman Murah melalui Bank). Di program ini menyiapkan SDM UEM agar visible dan bankable serta memberikan perluasan akses dagulir. (Meg)