KANAL24, Jakarta – Untuk mendorong percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), telah menyalurkan dana PEN kepada pelaku UMKM sebesar Rp35,614 triliun. Hingga 14 September 2020, kredit tersebut telah disalurkan kepada 98.271 debitur.
“Kami bersyukur dapat mendukung pemerintah untuk memulihkan ekonomi nasional dengan menyalurkan dana PEN lebih dari 3 kali target leverage yang diharapkan. Kami terus berkomitmen untuk meningkatkan penyaluran kredit guna mendorong pergerakan perekonomian Indonesia dengan menguatkan juga segmen UMKM ,” kata Pelaksana Tugas Direktur Utama
BMRI, Hery Gunardi, Kamis (17/9/2020).
Penyaluran program PEN di Bank Mandiri, lanjut Hery, dilakukan ke berbagai sektor antara lain sektor pendukung industri Pertanian, FMCG (Fast Moving Consumer Goods), Jasa, Perdagangan dan sektor lainnya yang terdampak covid-19, termasuk sektor padat karya agar tidak terjadi PHK.
Hery menyatakan, penyerapan permodalan untuk UMKM harus dipercepat guna mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional. Salah satu terobosan yang dilakukan oleh BMRI adalah mempermudah dan memperluas akses permodalan bagi pelaku UMKM .
Untuk itu BMRI memiliki platform “Mandiri Pintar” yang mampu memproses pengajuan kredit mikro produktif untuk segmen UMKM dengan waktu yang sangat singkat, yaitu hanya dibutuhkan 15 menit, setelah tenaga pemasar mengajukan data debitur melalui Mandiri Pintar.
Bank Mandiri juga mengembangkan UKM Center yang mengintegrasikan layanan perbankan bagi pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Di UKM Center ini, pebisnis dapat mendiskusikan berbagai kebutuhan finansial yang dibutuhkan untuk mengembangkan usaha. Nilai tambah lain yang ditawarkan Mandiri UKM center adalah keberadaan financial advisor serta pelatihan untuk pengembangan usaha nasabah pelaku UKM.
Fungsi konsultasi yang diberikan UKM Center juga meliputi business matchmaking , yang akan mempertemukan nasabah pelaku UKM dengan pengusaha sejenis maupun potential buyer , serta membantu pelaku UKM melakukan promosi dan penjualan secara online melalui kerjasama dengan platform , e-commerce dan sosial media.
“Kami berharap langkah ini mampu memperkuat peran UKM sebagai salah satu pilar ekonomi Indonesia,” ujar Hery. (sdk)