KANAL24, Jakarta – Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) industri perbankan tumbuh cukup tinggi di tengah pandemi virus corona. Ini mencerminkan masyarakat menahan kegiatan konsumsi dan investasi sehingga memilih memarkir dananya di perbankan.
Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), Andry Asmoro, mengatakan bahwa tingginya pertumbuhan pertumbuhan DPK perbankan memang telah diperkirakan. Pandemi virus corona yang disertai pembatasan sosial berskala besar (PSBB) cukup memukul aktivitas bisnis dan ekonomi di banyak sektor.
“Akibatnya banyak yang memilih bersikap wait and see menunggu situasi ekonomi membaik dan kondusif. Mereka menahan kegiatan konsumsi dan investasi. Sementara waktu ini mereka memarkir uangnya di bank,” kata Andry, Kamis (8/10/2020).
Mengutip data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) per Agustus 2020, jumlah DPK industri perbankan mencapai Rp6.465 triliun. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan 11,5% secara year on year (YoY).
Capaian ini jauh lebih tinggi dibanding pertumbuhan kredit perbankan pada periode yang sama. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan pertumbuhan kredit perbankan pada Agustus 2020 hanya mencapai 1,04% YoY.
Menurut Andry, kondisi ini wajar karena di tengah ekonomi yang lesu akibat pandemi, demand terhadap kredit perbankan begitu rendah. Banyak nasabah besar maupun korporasi yang menunda ekspansi bisnis. Alih-alih mengajukan kredit, mereka malah mengendapkan dana yang dimiliki di bank.
“Makanya pertumbuhan DPK yang paling tinggi adalah yang nominal di atas Rp5 miliar. Karena memang banyak nasabah besar dan korporasi yang akhirnya pilih simpan dananya di perbankan,” jelas Andry.
Data LPS membenarkan penjelasan Andry. DPK dengan kategori simpanan di bawah Rp100 juta mencapai Rp895 triliun pada Agustus lalu, tumbuh 6,3% YoY. Sementara DPK dengan kategori simpanan di atas Rp5 miliar mencapai Rp3.186 triliun, tumbuh 15,2% YoY.
DPK kategori simpanan Rp100 juta – Rp200 juta mencapai Rp362 triliun, tumbuh 7,0% YoY. DPK kategori simpanan Rp200 juta – Rp500 juta mencapai Rp584 triliun, tumbuh 9,5% YoY. DPK kategori simpanan Rp500 juta – Rp1 miliar mencapai Rp509 triliun, tumbuh 10,1% YoY. DPK kategori simpanan Rp1 miliar – Rp2 miliar mencapai Rp449 triliun, tumbuh 9,6% YoY. DPK kategori simpanan Rp2 miliar – Rp5 miliar mencapai Rp578 triliun, tumbuh 5,7% YoY.(sdk)