KANAL24, Malang – Ponpes Bahrul Maghfiroh Kota Malang bertekad meningkatkan potensi pengembangan kegiatan ekonomi pesantren dengan berbagai jenis bisnis hingga mampu menopang 50 persen untuk menunjang operasional pesantren.
Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh Prof Dr Ir Mohammad Bisri menjelaskan hampir 20 persen kebutuhan operasional pendidikan ditopang dari hasil bisnis internal. “Saya ingin hasil pengembangan ekonomi bisnis pondok bisa berkontribusi 50 persen untuk operasional,”ujarnya, dalam kegiatan Kopilaborasi OPOP Sambang Pesantren, Jumat (6/11/2020).
Mohammad Bisri menjelaskan perlu kesabaran dan strategi dalam mengembangkan bisnis di pesantren.
“Produk pertama kali itu budidaya lele. Gagal. Lalu kami didampingi oleh ahli peternakan lele Alhamdulillah sekarang bisa lebih baik mulai pembibitan hingga pembesaran,” terangnya.
Pihaknya juga mengembangkan Bahrul Maghfiroh Mart (BM Mart) yang menyediakan segala kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat dan santri. Ada juga produk pertanian budidaya jamur yang juga dikembangkan.
Bisri menambahkan, di pondoknya ada banyak produk yang telah terwujud dan berhasil dipasarkan. Namun, dari sekian banyak produk, satu produk unggulan yang dikenalkan adalah Keju Mozzarella.
“Produk unggulannya keju ini. Tidak gampang ya. Tapi ini kami tidak menyebutnya unit usaha. Ini laboratorium pengelolaan keju mozzarella,” tukasnya.
Alasannya, sambung Bisri, supaya santri dan alumni bisa belajar di laboratorium dan sekaligus belajar berwirausaha. Santri siswa di pondoknya diajak untuk tidak hanya belajat teori tapi bisa mempraktikkan ilmu pengetahuan melalui laboratorium yang ada.
“Kalau pemasaran sudah di seluruh Indonesia. Yang paling besar di Jakarta. Kami buka gudang di sana,” ujar mantan Rektor Universitas Brawijaya itu.
OPOP Jatim berharap pondok pesantren Bahrul Maghfiroh bisa menjadi percontohan pesantren berdikari bagi pesantren lainnya yang ingin mengembangkan sektor bisnis untuk menunjang kebutuhan operasional pesantren.
Sementara itu, Mohammad Ghofirin selaku Sekretaris Umum OPOP Jatim berharap pondok pesantren Bahrul Maghfiroh bisa menjadi inspirasi bagi pesantren di sekitarnya. Pesantren lain bisa saling belajar terkait pengembangan bisnis.
“Kami harap pesantren yang sudah berdaya ekonomi bisa menjadi contoh dan teladan bagi ponpes sekitarnya. Kalau di Malang ya di Malang Raya,” ungkapnya.(sdk)