KANAL24, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS), merilis pada November 2020 mengalami inflasi 0,28 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,21. Dari 90 kota IHK, 83 kota mengalami inflasi dan 7 kota mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 1,15 persen dengan IHK sebesar 106,83 dan terendah terjadi di Bima sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 104,48. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Kendari sebesar 0,22 persen dengan IHK sebesar 104,81 dan terendah terjadi di Meulaboh dan Palopo masing-masing sebesar 0,01 persen dengan IHK masing-masing sebesar 108,02 dan 104,21.
Sementara itu, Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,86 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,14 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,08 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,32 persen; kelompok transportasi sebesar 0,30 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,04 persen.
Kemudian kelompok pendidikan sebesar 0,12 persen; dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,11 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,04 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,23 persen.
Disampaikan BPS, bahwa tingkat inflasi tahun kalender (Januari–November) 2020 sebesar 1,23 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (November 2020 terhadap November 2019) sebesar 1,59 persen.
Sedangkan komponen inti pada November 2020 mengalami inflasi sebesar 0,06 persen. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari– November) 2020 sebesar 1,55 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (November 2020 terhadap November 2019) sebesar 1,67 persen.(sdk)