KANAL24, Jakarta – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada perdagangan hari ini kembali berpotensi tertekan, setelah kemarin mengalami pelemahan sebesar 1,17 persen ke level 6.065.
Menurut analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, pergerakan IHSG yang mengalami koreksi telah mengonfirmasi pulled back resistance fractal dan menggapai target Wave Corrections B.
Dia menyebutkan, indikator Stochastic berpotensi mengalami dead-cross pada area jenuh beli, dengan MACD yang tertekan. “Sehingga, kami memperkirakan IHSG berpotensi kembali tertekan, dengan support-resistance di level 6.017-6.118,” kata Lanjar, di Jakarta, Kamis (7/1/2020).
Dengan demikian, lanjut Lanjar, pergerakan IHSG yang akan mengalami tekanan lanjutan tersebut bisa disikapi investor dengan mengakumulasi pembelian saham CPIN, ESSA, JPFA, KLBF dan RALS.
Sementara itu, analis PT Binaartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, mengatakan IHSG tetap berpotensi menguat. Berdasarkan rasio fobonacci, saat ini IHSG memiliki rentang support-resistance di level 6.009-6.157.
Lebih lanjut Nafan mengatakan, sejauh ini indikator MACD masih menunjukkan sinyal positif, meski telah membentuk pola dead cross, sedangkan indikator Stochastic maupun RSI berada di area netral.
“Pergerakan IHSG telah menguji garis Moving Average 10-Day (MA10) maupun MA20, sehingga peluang terjadinya penguatan menuju ke level resistance masih terbuka lebar,” ucapnya.
Nafan menyatakan, pergerakan IHSG yang tetap memiliki peluang kenaikan tersebut bisa dimanfaatkan investor dengan mengoleksi saham ACES, ASII, ASRI, BBRI, BMRI, BNGA, CPIN, ICBP, SMGR dan TKIM.(sdk)