KANAL24, Jakarta – Selama sepekan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) atau periode 11-15 Januari 2021, rata-rata nilai transaksi harian mengalami kenaikan 33,06 persen menjadi Rp25,15 triliun dari minggu sebelumnya, yakni Rp18,9 triliun per hari.
Berdasarkan data perdagangan BEI yang dikutip di Jakarta, Minggu (17/1/2021), selama sepekan perdagangan pekan ini, seluruh data perdagangan di pasar modal mencatatkan data positif. Kenaikan tertinggi ada pada rata-rata volume transaksi, yakni 48,77 persen menjadi 32,36 miliar saham dari 21,75 miliar saham pada pekan lalu.
Rata-rata frekuensi transaksi harian selama sepekan meningkat 25,83 persen menjadi 1,87 juta kali transaksi dibanding 1,49 juta kali transaksi pada pekan sebelumnya. Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) tercatat melonjak 1,85 persen ke level 6.373 dari posisi akhir pekan sebelumnya, 6.257.
Sementara itu, nilai kapitalisasi pasar selama sepekan juga ditutup meningkat 1,77 persen menjadi Rp7.430,37 triliun dari Rp7.301,02 triliun pada pekan sebelumnya.
Pada perdagangan Jumat (15/1), investor asing melakukan aksi beli bersih Rp49,8 miliar, sehingga selama 2021 tercatat nilai beli bersih Rp10,57 triliun.
Pekan ini, BEI menerima PT Ketrosden Triasmitra yang mencatatkan Obligasi I-2020 senilai Rp583 miliar, dengan penjamin pelaksana obligasi adalah PT Indo Premier Sekuritas. Obligasi milik perusahaan bidang pembangunan dan penjualan jaringan kabel serat optik itu mendapatkan peringkat idAAA(cg) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) yang mencatatkan Obligasi I-2020 senilai Rp300 miliar. Obligasi ini mendapat peringkat single A dari PT Kredit Rating Indonesia. Adapun yang bertindak sebagai wali amanat adalah PT Bank Bukopin Tbk (BBKP).
Hingga akhir pekan ini jumlah emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI selama 2021 sebanyak dua emisi dari dua emiten, dengan nilai emisi Rp883 miliar. Maka, saat ini total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 467 emisi, dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp425,93 triliun dan USD47,5 juta yang diterbitkan 129 emiten.
Adapun Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI hingga akhir pekan ini sebanyak 134 seri, dengan nilai nominal sebesar Rp3.902,25 triliun dan USD400 juta. Sedangkan Efek Beragun Aset (EBA) tercatat sebanyak sebelas emisi yang senilai Rp7,38 triliun.
BEI juga menerima pencatatan perdana saham yang ke-3 di 2021, yakni PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS). Pada pelaksanaan penawaran umum perdana saham (IPO) itu, perusahaan bidang healthcare tersebut melepas saham ke publik sebanyak 250 juta lembar, dengan harga penawaran Rp200 per saham. (sdk)