KANAL24, Malang – Pemberian amnesti untuk Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto diyakini sebagai kode politik Presiden Prabowo kepada PDIP. Hal ini disampaikan oleh pakar komunikasi politik UB Verdy Firmantoro. Dosen Fisip UB ini melihat sejak awal Prabowo berusaha mernkgul semua komponen untuk membantu pemerintahannya termasuk ke PDIP.
‘”Tidak dapat dipungkiri amnesti ini selain merupakan hak prerogatif Presiden juga berbau politis, terutama untuk hubungan antara Prabowo dengan PDI Perjuangan, “ kata Verdy dalam penjelasan tertulisnya, Sabtu (2/8/2025).
Baca Juga : Abolisi Tom Lembong dan Amnesti untuk Hasto, Menkum: Demi Kondusivitas Bangsa
Langkah ini mempertegas gaya politik “merangkul”, yang sejak awal ditunjukkan Presiden Prabowo sebagai basis konsolidasi kekuasaan dan stabilitas nasional. Dengan memberikan amnesti kepada figur sentral PDIP, tentu berpotensi besar meredakan ketegangan politik.
“Presiden Prabowo ingin agar stabilitas politik ini dapat segera tercapai agar dapat fokus untuk menjaga stabilitas ekonomi. Dengan posisi Hasto sebagai Sekjen PDIP maka amnesti ini merupakan bagian dari menciptakan stabilitas politik,” lanjutnya.
Baca Juga : Abolisi Tom Lembong, Prabowo Jaga Stabilitas Politik dan Ekonomi
Amnesti ini bisa menjadi katalis pembentukan poros koalisi baru atau perluasan koalisi Prabowo. Hubungan Prabowo–PDIP bisa bergeser menjadi mitra kritis atau mitra strategis. Bahkan, jika PDIP menerima kerjasama politik lebih lanjut, potensi mendapat kesepakatan struktural dengan posisi di kabinet atau yang lain sangat terbuka.
Verdy menilai bahwa nantinya kondisi politik di parlemen diperkirakan tidak terdapat oposisi bagi pemerintah. Untuk itu dirinya berharap nantinya partai tetap dapat bersikap kritis terhadap kebijakan pemerintah walaupun secara garis tidak berada dalam ranah oposisi.
“Jika PDIP pada akhirnya menerima sinyal amnesti sebagai pintu masuk ke dalam kekuasaan, maka satu hal yang semakin terang benderang pemerintahan Presiden Prabowo berpotensi tak menyisakan oposisi berarti di parlemen,” pungkasnya. (sdk)