Kanal24
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Login
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
No Result
View All Result
Kanal24
No Result
View All Result

Ancaman Kerusakan Iklim: Hutan dan Lautan Tidak Lagi Menyerap Karbon CO2

Irfan Maulana by Irfan Maulana
October 29, 2024
in Nasional
0
Ancaman Kerusakan Iklim: Hutan dan Lautan Tidak Lagi Menyerap Karbon CO2

Ilustrasi Deforestasi Hutan Sumatra (policechiefmagazine.org)

25
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Kanal24 – Meningkatnya suhu global menjadi penanda bahwa iklim semakin rentan dan semakin rusak. Data terbaru dari tahun 2023 yang telah tercatat sebagai tahun terpanas, menunjukkan bahwa penyerapan karbon oleh daratan telah menurun drastis. Sebuah tim peneliti internasional melaporkan bahwa hutan, tanaman, dan tanah hampir tidak menyerap karbon sama sekali, suatu sinyal yang mengejutkan dan mengkhawatirkan.

Tanda-tanda peringatan tidak hanya muncul di daratan. Gletser di Greenland dan lapisan es di Antartika mencair lebih cepat dari perkiraan, yang mengganggu arus laut Gulf Stream dan memperlambat penyerapan karbon oleh laut. Sementara itu, zooplankton yang biasanya mengonsumsi alga di permukaan semakin terpapar sinar matahari karena mencairnya es laut. Kondisi ini dikhawatirkan dapat menghambat migrasi vertikal mereka, sehingga mengurangi jumlah karbon yang tersimpan di dasar laut.

Setiap malam, miliaran zooplankton, krustasea, dan organisme laut lainnya naik ke permukaan lautan untuk mencari makan pada alga mikroskopis. Di pagi hari, mereka kembali ke dasar lautan, meninggalkan limbah yang tenggelam ke dasar laut dan menyerap jutaan ton karbon dari atmosfer setiap tahunnya. Namun, dengan meningkatnya suhu global, ilmuwan khawatir bahwa proses-proses vital seperti ini semakin terganggu. 

Johan Rockstrom, Director of the Potsdam Institute for Climate Impact Research menjelaskan bahwa saat ini kita mulai melihat retakan besar pada sistem bumi, baik di daratan maupun lautan. Menurutnya, daya tahan alam dalam mengimbangi dampak aktivitas manusia telah menurun. 

Meski penurunan kapasitas penyerapan karbon daratan pada 2023 ini bisa bersifat sementara, tergantung dari tekanan eksternal seperti kekeringan atau kebakaran, fenomena ini menunjukkan kerentanan ekosistem yang kian nyata. Padahal, upaya untuk mencapai target karbon netral sangat bergantung pada kemampuan alam untuk menyerap emisi manusia.

Hutan, rawa-rawa gambut padang rumput, dan lautan adalah sistem penyerap karbon alami yang vital bagi bumi. Untuk menghilangkan karbon dalam skala besar, ekosistem ini menjadi satu-satunya opsi untuk menyerap sebagian besar emisi karbon, yang mencapai rekor 37,4 miliar ton pada tahun 2023. Hingga saat ini, 118 negara mengandalkan daratan untuk memenuhi target iklim nasional mereka. Namun, dengan suhu yang terus meningkat, ditambah dengan cuaca ekstrem dan kekeringan yang semakin sering, ekosistem ini berada pada titik kritis.

Rockström menegaskan, “Planet yang tertekan ini secara diam-diam membantu kita, membiarkan kita menutupi utang emisi berkat keanekaragaman hayati.” Namun, ia memperingatkan bahwa rasa aman ini menipu, karena krisis yang sebenarnya sedang berlangsung.

Hanya satu hutan hujan tropis utama Kongo Basin yang tetap menjadi penyerap karbon aktif. Sementara itu, pola cuaca El Niño, deforestasi, dan pemanasan global menyebabkan kekeringan parah di Cekungan Amazon, yang merusak kemampuan wilayah tersebut menyerap karbon. Ekspansi lahan pertanian juga telah mengubah hutan tropis di Asia Tenggara menjadi sumber emisi.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa meskipun total penyerapan karbon oleh hutan tetap stabil antara 1990 dan 2019, terdapat perbedaan besar antar wilayah. Hutan boreal yang mencakup Rusia, Skandinavia, Kanada, dan Alaska mengalami penurunan tajam dalam penyerapan karbon akibat serangan hama, kebakaran, dan penebangan. Sementara itu, laut yang menyerap 90% panas dari bahan bakar fosil selama beberapa dekade terakhir menunjukkan tanda-tanda pelemahan dalam kemampuannya menyerap karbon.

Pelemahan pada kemampuan alam menyerap karbon menjadikan dunia untuk semakin meningkatkan upaya pengurangan emisi gas efek rumah kaca yang lebih besar untuk mencapai target karbon netral. Bahkan, negara-negara yang selama ini mengandalkan daratan untuk menyerap karbon, seperti Finlandia dan Australia, mengalami kesulitan mencapai target iklim mereka akibat kekeringan ekstrem dan kematian pohon yang masif.

beberapa perhitungan tentang cara meningkatkan jumlah karbon yang dapat diserap oleh hutan dan ekosistem alam lainnya telah dicanangkan. Namun, para peneliti menegaskan bahwa tantangan sesungguhnya adalah melindungi penyerap karbon yang sudah ada dengan menghentikan deforestasi, mengurangi emisi, dan menjaga kesehatan ekosistem tersebut.

“Jangan mengandalkan hutan alam untuk menyerap emisi. Kita benar-benar harus menangani masalah besar: emisi bahan bakar fosil dari semua sektor,” ujar Prof. Pierre Friedlingstein dari Universitas Exeter.

Masa depan iklim dunia bergantung pada upaya kolaboratif untuk melindungi ekosistem yang sudah ada dan mengambil tindakan nyata terhadap emisi. Alam, sejauh ini, telah membantu manusia. Namun, jika terus diabaikan, daya dukungnya terhadap kehidupan di bumi bisa benar-benar berakhir.

Penulis: Patrick Greenfield

Sumber: The Guardian

Post Views: 352
Tags: global warmingkerusakan iklimkerusakan lingkungan
Previous Post

Tantangan Ekonomi Politik Pemerintahan Baru dalam Mewujudkan SDGs

Next Post

Riset Efektivitas Tactile Paving Tunanetra Raih Emas Pimnas 2024

Irfan Maulana

Irfan Maulana

Next Post
Riset Efektivitas Tactile Paving Tunanetra Raih Emas Pimnas 2024

Riset Efektivitas Tactile Paving Tunanetra Raih Emas Pimnas 2024

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest

ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

August 4, 2023

Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

August 3, 2023

AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

August 4, 2023
UB dan Perusahaan Happy Asmara Kembangkan Produk Lokal Go Global

UB dan Perusahaan Happy Asmara Kembangkan Produk Lokal Go Global

June 3, 2024
Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

39
Dosen UB Kenalkan Teknologi Pembuatan Pakan Ternak dan Pupuk Organik ke Desa Plandirejo

Dosen UB Kenalkan Teknologi Pembuatan Pakan Ternak dan Pupuk Organik ke Desa Plandirejo

5
Layanan RSUB Kini Terintegrasi dengan Mobile JKN BPJS

Layanan RSUB Kini Terintegrasi dengan Mobile JKN BPJS

4

Review Film : Glass Onion: A Knives Out Story

3
Tradisi Rasa Rayz Hotel UMM Hadirkan Jajan dan Makanan Tradisional 

Tradisi Rasa Rayz Hotel UMM Hadirkan Jajan dan Makanan Tradisional 

May 25, 2025
Waspada, Jangan Rem Mendadak di 3 Situasi Ini!

Waspada, Jangan Rem Mendadak di 3 Situasi Ini!

May 25, 2025
Resmi Dilantik, AFEBSI Jatim Siap Cetak SDM Berdaya Saing Global

Akademisi Hingga Pengusaha Kompak Isi Afebsi Jatim 

May 24, 2025
Tips Sebelum Beli HP Lipat agar Tak Salah Pilih!

Tips Sebelum Beli HP Lipat agar Tak Salah Pilih!

May 24, 2025

Popular Stories

  • ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • UB dan Perusahaan Happy Asmara Kembangkan Produk Lokal Go Global

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Sistem Swiss Manager Dalam Catur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berita
  • Tentang Kanal24
  • Galeri
  • Layanan
  • Pedoman Media Siber
Copyright Kanal24.com 2023

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan

Copyright Kanal24.com 2023