Kanal24
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Login
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
No Result
View All Result
Kanal24
No Result
View All Result

ANTARA KERAS ATAU TEGAS

Adam Kukuh Kurniawan by Adam Kukuh Kurniawan
August 6, 2019
in Ekonomi
0
328
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Dalam beberapa kesempatan sering kali kita mendengar sebuah narasi yang seakan baik dan mendamaikan hati, sebuah ungkapan berupa ajakan yang menyatakan “Berdakwah itu harus lemah lembut dan menjauhkan dari kekerasan”, sepintas kalimat ini sangat baik karena mengajak orang pada kelembutan sikap dan menjauhkan dari perbuatan yang jauh dari kebaikan. Agar tidak terjadi klaim kebenaran secara sepihak maka hal ini perlu dianalisa lebih bijak. Atau bahkan tudingan bahwa seseorang atau suatu kelompok termasuk golongan yang keras dalam berdakwah hingga mendapatkan label radikal dan ekstrim hanya sebab pemahaman yang kurang komprehensif dan penggunaan istilah yang kurang bijak.

Bahkan dalam beberapa kesempatan anjuran kalimat tersebut disandingkan atau dimaksudkan untuk menghadap-hadapkan dengan gerakan dakwah yang berfokus pada penolakan atas kemungkaran atau nahi mungkar maka kalimat tersebut terkesan menjadi sangat tendensius untuk menyudutkan sebuah pola gerakan tertentu dan menjadikan kalimat ajakan tersebut kurang tepat penggunaannya.

Terlebih dahulu perlu disepakati apa arti kalimat “lembut, keras dan atau tegas”, agar penggunaan kata tersebut lebih proporsional dan tidak mendhalimi. Apakah yang dimaksud dengan keras ? Keras dalam hal apa? Ā Volume kah, konsepsi ide kah ? Ā Atau dalam mensikapi realitas kah? Ā Jika yang dimaksud keras adalah volume dan ide maka hal ini adalah salah tudingan karena istilah keras tidaklah tepat dipergunakan untuk hal tersebut.

Namun jika yang dimaksud keras adalah suatu tindakan tertentu yang merusak sehingga perbuatannya dikategorikan melakukan kekerasan maka hal ini pun juga perlu diberi batasan. Jika yang dimaksud melakukan kekerasan dalam berdakwah disebabkan karena dianggap melakukan tindakan anarkis semisal menghancurkan kafe-kafe maksiat atau rumah perjudian maka hal ini perlu lebih diteliti lebih jeli tentang bagaimana rangkaian utuh proses terjadinya peristiwa sehingga lahir tindakan demikian. Karena jangan sampai kita melabelkan buruk sebab faktor framing media yang sengaja ingin melabelkan hal itu pada suatu kelompok tertentu.

Sebenarnya persoalan “sejuk dan keras” dalam berdakwah bermula dari dua pola pendekatan dalam melakukan dakwah, amar ma’ruf di satu sisi dan nahi mungkar di sisi yang lain. Dalam dakwah yang berfokus pada amar ma’ruf maka pada hal ini tentu haruslah mengedepankan kelemahlembutan dan menjauhkan dari kekerasan sikap. Sebagaimana Firman Allah swt Ā :

ŁŁŽŲØŁŁ…ŁŽŲ§ Ų±ŁŽŲ­Ū”Ł…ŁŽŲ©Ł– Ł…Ł‘ŁŁ†ŁŽ Ł±Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ł„ŁŁ†ŲŖŁŽ Ł„ŁŽŁ‡ŁŁ…Ū”Ū– ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁˆŪ” ŁƒŁŁ†ŲŖŁŽ ŁŁŽŲøŁ‘Ł‹Ų§ ŲŗŁŽŁ„ŁŁŠŲøŁŽ Ł±Ł„Ū”Ł‚ŁŽŁ„Ū”ŲØŁ Ł„ŁŽŁ±Ł†ŁŁŽŲ¶Ł‘ŁŁˆŲ§Ł’ مِن۔ Ų­ŁŽŁˆŪ”Ł„ŁŁƒŁŽŪ– ŁŁŽŁ±Ų¹Ū”ŁŁ Ų¹ŁŽŁ†Ū”Ł‡ŁŁ…Ū” ŁˆŁŽŁ±Ų³Ū”ŲŖŁŽŲŗŪ”ŁŁŲ±Ū” Ł„ŁŽŁ‡ŁŁ…Ū” ŁˆŁŽŲ“ŁŽŲ§ŁˆŁŲ±Ū”Ł‡ŁŁ…Ū” فِي Ł±Ł„Ū”Ų£ŁŽŁ…Ū”Ų±ŁŪ– ŁŁŽŲ„ŁŲ°ŁŽŲ§ Ų¹ŁŽŲ²ŁŽŁ…Ū”ŲŖŁŽ ŁŁŽŲŖŁŽŁˆŁŽŁƒŁ‘ŁŽŁ„Ū” Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ł±Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŪš Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ł±Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŽ ŁŠŁŲ­ŁŲØŁ‘Ł Ł±Ł„Ū”Ł…ŁŲŖŁŽŁˆŁŽŁƒŁ‘ŁŁ„ŁŁŠŁ†ŁŽ

Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal. (QS. Ali ‘Imran : 159).

Jadi sikap lemah lembut disini adalah sifat kasih sayang, penuh perhatian dan kepedulian serta pengayoman terhadap objek dakwah . Hal ini merujuk pada sifat dan akhlaq nabi Muhammad yang penyantun dan penyayang kepada ummatnya.

Kemudian yang disebut dengan keras dalam bersikap (فظا) adalah berhati kasar (ŲŗŁ„ŁŠŲø القلب)، atau kekerasan sikap yang disebabkan oleh hati yang kasar, yaitu hati yang jauh dari iman dan jauh ingat pada Allah sehingga kalimat yang keluar dari lisannya adalah kalimat yang buruk, jelek dan mungkar. Artinya sebuah perilaku yang keluar dari jiwa yang jauh dari tujuan dakwah sebab dibingkai oleh hati yang telah mati.

Kekerasan adalah tanda kekasaran hati sehingga melahirkan tindakan yang tidak berperikemanusiaan dan jauh dari akhlaq karimah. Hal ini tentu berbeda dengan sikap tegas. Haruslah dibedakan antara keras atau kekerasan dengan tegas atau ketegasan.

Kedua diksi ini haruslah diletakkan dalam konteksnya yang berbeda pula jangan sampai salah melabelkan kedua kalimat yang berbeda pada satu perilaku khususnya dalam dakwah yang memang membutuhkan kehadiran sikap tegas yang dilakukan para ulama atau para dai yang mengambil jalan penolakan atas kemungkaran (nahi mungkar).

Sebab dalam penegakan amar ma’ruf dan nahi mungkar memiliki pendekatan yang berbeda. Amar ma’ruf wajib dilakukan secara lemah lembut, hikmah dan pengajaran yang baik. Sementara penegakan nahi mungkar (hisbah) membutuhkan ketegasan dalam bersikap. Tidaklah mungkin hal yang bersikap menolak dilakukan dengan cara lembut. Hal ini terindikasi dalam hadist nabi berikut Ā :

Ų¹ŁŽŁ†Ł’ Ų£ŁŽŲØŁŁŠ Ł‡ŁŲ±ŁŽŁŠŁ’Ų±ŁŽŲ©ŁŽ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁ Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŽŲ­Ł’Ł…ŁŽŁ†Ł بْنِ ŲµŁŽŲ®Ł’Ų± Ų±ŁŽŲ¶ŁŁŠŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų¹ŁŽŁ†Ł’Ł‡Ł Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ : Ų³ŁŽŁ…ŁŲ¹Ł’ŲŖŁ Ų±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„ŁŽ اللهِ ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ ŁŠŁŽŁ‚ŁŁˆŁ’Ł„Ł : Ł…ŁŽŲ§ Ł†ŁŽŁ‡ŁŽŁŠŁ’ŲŖŁŁƒŁŁ…Ł’ Ų¹ŁŽŁ†Ł’Ł‡Ł ŁŁŽŲ§Ų¬Ł’ŲŖŁŽŁ†ŁŲØŁŁˆŁ’Ł‡ŁŲŒ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŲ§ Ų£ŁŽŁ…ŁŽŲ±Ł’ŲŖŁŁƒŁŁ…Ł’ بِهِ ŁŁŽŲ£Ł’ŲŖŁŁˆŲ§ Ł…ŁŁ†Ł’Ł‡Ł Ł…ŁŽŲ§ Ų§Ų³Ł’ŲŖŁŽŲ·ŁŽŲ¹Ł’ŲŖŁŁ…Ł’ŲŒ ŁŁŽŲ„ŁŁ†Ł‘ŁŽŁ…ŁŽŲ§ Ų£ŁŽŁ‡Ł’Ł„ŁŽŁƒŁŽ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ł…ŁŽŁ†Ł’ Ł‚ŁŽŲØŁ’Ł„ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŁƒŁŽŲ«Ł’Ų±ŁŽŲ©Ł Ł…ŁŽŲ³ŁŽŲ§Ų¦ŁŁ„ŁŁ‡ŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲ§Ų®Ł’ŲŖŁŁ„Ų§ŁŽŁŁŁ‡ŁŁ…Ł’ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų£ŁŽŁ†Ł’ŲØŁŁŠŁŽŲ§Ų¦ŁŁ‡ŁŁ…Ł’

Dari Abu HurairahĀ radhiallahu’anhuĀ ia berkata, ā€œAku mendengar RasulullahĀ shallallahu’alaihi wa sallamĀ bersabda, ā€œApa yang aku larang hendaklah kalian menjauhinya, dan apa yang aku perintahkan maka lakukanlah semampu kalian. Sesungguhnya binasanya orang-orang sebelum kalian adalah karena mereka banyak bertanya dan karena penentangan mereka terhadap para nabi merekaā€ (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadist ini memberikan sebuah indikasi (qorinah) bahwa pada hal yang bersifat nahi mungkar maka lakukan penolakan itu secara tegas, hal ini terungkap dalam penggunaan kata ŁŁŽŲ§Ų¬Ł’ŲŖŁŽŁ†ŁŲØŁŁˆŁ’Ł‡Ł , “jauhilah”, menggunakan bina’ fiil amar yang dalam kaidah ushul bermakna wajib tanpa tawaran. Artinya penegakan nahi mungkar haruslah dilakukan secara tegas namun tetap dalam koridor akhlaqul karimah.

Sementara dalam masalah perintah atau amar ma’ruf maka Rasulullah memberikan ruang toleransi dengan menggunakan kata ŁŁŽŲ£Ł’ŲŖŁŁˆŲ§ Ł…ŁŁ†Ł’Ł‡Ł Ł…ŁŽŲ§ Ų§Ų³Ł’ŲŖŁŽŲ·ŁŽŲ¹Ł’ŲŖŁŁ…Ł’, “lakukanlah semampu kalian”, hal ini menandakan bahwa pelaksanaan perintah (amar ma’ruf) memberikan kesempatan toleransi dalam mewujudkannya, hal ini berarti perlu kesabaran dan kelembutan dalam mengajak orang melakukan kebaikan.

Sikap tegas (bukan kasar atau keras) dalam penegakan nahi mungkar ini dipertegas dengan sebuah riwayat Ali bin Mudrik meriwayatkan dari Abu Amir Al-Asy’ari bahwa NabiĀ shallallahu ā€˜alaihi wa sallamĀ berkata kepadanya,Ā Ā ā€œWahaiĀ Abu Amir, tidakkah engkau beramar makruf nahiĀ mungkar?” mendapat pertanyaan tersebut, ia menjawab dengan membaca ayat berikut:

ŁŠŁŽŲ§ Ų£ŁŽŁŠŁŁ‘Ł‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„ŁŽŁ‘Ų°ŁŁŠŁ†ŁŽ Ų¢Ł…ŁŽŁ†ŁŁˆŲ§ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’ŁƒŁŁ…Ł’ Ų£ŁŽŁ†Ł’ŁŁŲ³ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ لا ŁŠŁŽŲ¶ŁŲ±ŁŁ‘ŁƒŁŁ…Ł’ Ł…ŁŽŁ†Ł’ Ų¶ŁŽŁ„ŁŽŁ‘ Ų„ŁŲ°ŁŽŲ§ Ų§Ł‡Ł’ŲŖŁŽŲÆŁŽŁŠŁ’ŲŖŁŁ…Ł’ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„ŁŽŁ‘Ł‡Ł Ł…ŁŽŲ±Ł’Ų¬ŁŲ¹ŁŁƒŁŁ…Ł’ Ų¬ŁŽŁ…ŁŁŠŲ¹Ł‹Ų§ ŁŁŽŁŠŁŁ†ŁŽŲØŁŁ‘Ų¦ŁŁƒŁŁ…Ł’ ŲØŁŁ…ŁŽŲ§ ŁƒŁŁ†Ł’ŲŖŁŁ…Ł’ ŲŖŁŽŲ¹Ł’Ł…ŁŽŁ„ŁŁˆŁ†ŁŽ

ā€œHai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu. Tiadalah orangĀ yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamuĀ telah mendapat petunjuk. Hanya kepada Allah kamu kembaliĀ semuanya, maka Dia akan menerangkan kepadamu apa yangĀ telah kamu kerjakan.ā€(Al-MĆ¢idah: 105)

Mendengar jawaban tersebut, Rasulullah pun marah besar dan bersabda,Ā Ā ā€œApa yang kalianĀ ketahui tentang ayat ini? Sesungguhnya ayat ini maksudnya adalah, ā€˜WahaiĀ orang-orang yang beriman, tidaklah menyusahkan kalian orang-orang yangĀ tersesat dari orang-orang kafir jika kalian telah mendapatkan petunjuk’.ā€Ā (HR. Ahmad dan Ath-Thabrani)

Dalam riwayat lain dari Abu Bakar Ash ShiddiqĀ radhiallahu ā€˜anhu,Ā disebutkan bahwa beliau juga pernah menegur mereka yang salah dalam memahami ayat di atas dengan berkata,

Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų³ŁŽ Ų„ŁŲ°ŁŽŲ§ Ų±ŁŽŲ£ŁŽŁˆŁ’Ų§ Ų§Ł„ŲøŁ‘ŁŽŲ§Ł„ŁŁ…ŁŽ ŁŁŽŁ„ŁŽŁ…Ł’ ŁŠŁŽŲ£Ł’Ų®ŁŲ°ŁŁˆŁ’Ų§ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ ŁŠŁŽŲÆŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł Ų§ŁŽŁˆŁ’Ų“ŁŽŁƒŁŽ Ų£ŁŽŁ†Ł’ ŁŠŁŽŲ¹ŁŁ…Ł‘ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŲØŁŲ¹ŁŁ‚ŁŽŲ§ŲØŁ Ł…ŁŽŁ†Ł’Ł‡Ł

ā€œWahai manusia, sesungguhnya engkau membaca ayat ini (ayat di atas). Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah bersabda:Ā ā€˜Sesungguhnya manusia jika telah melihat orang zalim lalu mereka tidak mencegahnya maka dikhawatirkan, Allah akan segera menimpakan bencana dari-Nya terhadap mereka semuanya secara menyeluruh’.ā€Ā (HR At-Turmudzi dan Ahmad).

Bahkan dalam sebuah kesempatan bagaimana nabi saw begitu tegas dan marah atas tindakan yang dilakukan oleh bani qainuqa yang melecehkan ummat islam sehingga RasulullahĀ shallallahu ā€˜alaihi wa sallamĀ memobilisasi pasukan untuk membela seorang wanita muslimah yang tersingkap auratnya dan membela darah seorang muslim yang tertumpah.Ā Ini sikap tegas nabi, bukan keras (kekerasan)‼

Disinilah harus kita pahami bahwa sikap tegas Ā berbeda dengan keras atau kekerasan. Tegas adalah menyatakan suatu kebenaran apa adanya, bahwa benar adalah benar dan salah adalah salah atau meluruskan sesuatu yang salah atau bengkok dengan lugas (secara bijak dengan gaya komunikasi yang mungkin setiap orang bisa berbeda, berdasarkan konteks dan budaya penyampai). Kesimpulannya adalah bahwa yang dimaksud tegas adalah Orang yang tidak ragu bersikap dan menyampaikan kebenaran dengan apa adanya. Bukan sebaliknya yang meletakkan kebenaran dan kebathilan atau kemungkaran dalam posisi abu-abu, yaitu antara benar dan salah dalam posisi yang serba gamang dan ragu. Demikianlah beda antara tegas dan keras.

Namun sayangnya banyak orang meletakkan tidak proporsional dan serampangan dalam penggunaan kedua istilah ini hanya untuk mendiskreditkan pihak yang berlawanan dan berbeda pendekatan dakwahnya, terlebih apabila hanya mendasarkan pada perbedaan gaya komunikasi yang dipengaruhi faktor budaya dan lokalitas penyampai. Tentu hal ini adalah sebuah tindakan yang naif ‼.Ā 

Bahkan jika ketegasan sikap yang dilabelkan dengan keras/kekerasan tersebut disandingkan dengan istilah “sejuk” atau dakwah yang sejuk. Yang juga terkadang mereka cenderung bersembunyi dibalik kata “sejuk” tersebut untuk menutupi sikap permisifitasnya atas kemungkaran. Na’udzubillahi min dzalik

Semoga kita termasuk dalam golongan ummat Muhammad yang mampu berlaku adil dalam meletakkan pe-label-an pada sesama muslim dengan bijak. Semoga kita dapat menghargai perbedaan setiap pola gerakan dakwah yang beragam dan merajutnya dalam ikatan ukhuwah islamiyah. Sebab toleransi (tasamuh) itu hanya dalam muamalah kemanusiaan bukan dalam urusan akidah dan ibadah. Semoga kita diselamatkan dari sikap lentur yang merusak aqidah dan dijauhkan dari sikap ghuluw (berlebihan) yang melampaui batas. Aamiiiiinn…..

Akhmad Muwafik Saleh Dosen Fisip UB dan Motivator

Post Views: 1,096
Previous Post

Menhub Beberkan Strategi Antisipasi Arus Balik

Next Post

Kemenpar Joint Promotion dengan Vietjet Air Datangkan Wisman ke Bali

Adam Kukuh Kurniawan

Adam Kukuh Kurniawan

Next Post

Bangun Ketahanan Pangan ala KKN UB di Gresik

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest

ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

August 4, 2023
oval layer

5 Gaya Rambut yang Tepat untuk Pipi Chubby agar Tampil Lebih Menarik

August 25, 2024

Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

August 3, 2023

AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

August 4, 2023
Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

39
Pemkot Malang Tingkatkan Sinergi dan Soliditas Demi Keamanan Wilayah

Pemkot Malang Tingkatkan Sinergi dan Soliditas Demi Keamanan Wilayah

8
Budayakan Gaya Hidup Sehat, Fapet UB Gelar Latihan Jalan Nordik

Budayakan Gaya Hidup Sehat, Fapet UB Gelar Latihan Jalan Nordik

7
Manfaat Naik Turun Tangga Setiap Hari Bagi Kesehatan

Manfaat Naik Turun Tangga Setiap Hari Bagi Kesehatan

7
Cahaya Natal Kembali Menyala di Bethlehem Sejak Perang Gaza

Cahaya Natal Kembali Menyala di Bethlehem Sejak Perang Gaza

December 8, 2025
Bioekonomi Digadang Jadi Motor Baru Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Bioekonomi Digadang Jadi Motor Baru Pertumbuhan Ekonomi Nasional

December 8, 2025
Menata Ruang Laut Jawa Timur: Mendesak, Kompleks, dan Menuntut Sinkronisasi Kebijakan

Menata Ruang Laut Jawa Timur: Mendesak, Kompleks, dan Menuntut Sinkronisasi Kebijakan

December 8, 2025
5 Tips Budgeting untuk Liburan, Dijamin Anti Boncos!

5 Tips Budgeting untuk Liburan, Dijamin Anti Boncos!

December 7, 2025

Popular Stories

  • ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Gaya Rambut yang Tepat untuk Pipi Chubby agar Tampil Lebih Menarik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tren Rambut Pria 2025: Gaya Modern dan Maskulin

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
UB Radio 107.5 FM
107.5 FM
Tap to Play
  • Berita
  • Tentang Kanal24
  • Layanan
  • Pedoman Media Siber
Copyright Kanal24.com 2025

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Berita Terkiniā€Ž
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan

Copyright Kanal24.com 2025