KANAL24,Malang – Menjadi seorang arsitek tentu membutuhkan imajinasi dan bisa menempatkan dirinya sebagai orang lain karena mereka mendesain untuk orang lain.
Setiap arsitek tentu memiliki imajinasi dan karakter masing-masing. Hal tersebut akan tertuang dalam desain-desainnya. Background dan watak seseorang serta perasaan mereka menjadi unsur-unsur penting dalam pembentukan karakter. Tiap-tiap orang, apa yang mereka rasakan pasti berbeda.
“Yang dirasakan kan beda. Itu yang akhirnya akan melatih imajinasi. Coba kalo kamu mengeluarkan apa yang kamu rasakan dalam bentuk fisik, itu seperti apa,” ujar Sekretaris Departemen Arsitektur Dr.Ir.Damayanti Asikin, MT. Selasa (22/02/2022).
Untuk dapat melatih imajinasi, mahasiswa dilatih untuk mengaktifkan indra-indranya. Mulai dari indra perasa, pendengar, dan indra yang lain. Sehingga mereka dapat merasakan sekitar dengan indra keseluruhannya. Selanjutnya mereka dapat mengekspresikan apa yang mereka rasakan tersebut menjadi sebuah desain fisik.
Hasil desain mengikuti karakter dari orangnya. Kalau orangnya kaku, desain akan terlihat kaku, begitupun juga dengan orang yang lembut. Pemilihan warna pun juga sama, dapat dipengaruhi oleh background orang tersebut. Sehingga yang dihasilkan pun berbeda, mulai dari garis, tekstur, dan warna pasti memiliki karakter sendiri.
Lebih lanjut, meurut Damayanti keunikan arsitek itu adalah bagaimana mereka memposisikan diri sebagai orang lain. Apa yang mereka buat itu nantinya akan digunakan atau ditinggali oleh orang lain. Sehingga definisi ‘bagus’ tidak hanya bagus menurut diri sendiri, orang lain pun harus menganggap itu bagus.(zak)