KANAL24, Jakarta – Mengawali perdagangan 2021, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan mengalami technical rebound ke teritori positif, setelah pada penutupan transaksi akhir tahun lalu berada di zona merah dengan pelemahan 0,95 persen ke level 5.979.
Menurut analis PT Binaartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, sejauh ini indikator MACD masih menunjukkan sinyal positif, sedangkan indikator Stochastic dan RSI bergerak ke bawah. Adapun kisaran support-resistance IHSG berada di level 5.874-6.157.
“Meski demikian, pergerakan IHSG telah menguji garis Moving Average 20-Day (MA20), sehingga peluang terjadinya penguatan menuju level resistance terdekat masih terbuka lebar,” ucap Nafan, di Jakarta, Senin (4/1/2020).
Lebih lanjut Nafan mengatakan, adanya potensi penguatan pada laju IHSG hari ini bisa dimanfaatkan investor dengan mengakumulasi pembelian saham ACES, APLN, BBCA, BBRI, BNGA, CPIN, HMSP, INDF, INKP, PPRE, PWON dan WEGE.
Proyeksi senada disampaikan analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, yang mengatakan IHSG akan berbalik ke zona hijau.
“Angka statistik sepuluh tahun terakhir menunjukkan bahwa IHSG berpotensi kembali naik di Januari 2021, dengan kemungkinan 78 persen akan ada potensi kenaikan rata-rata lebih dari sepersen,” katanya.
Secara teknikal, menurut Lanjar, saat ini IHSG bertahan di MA-20, dengan Indikator Stochastic yang tertekan dan MACD bergerak negatif serta histogram yang mendekati area overvalue.
” IHSG berpotensi dibuka mencoba kembali kuat di atas psikologis 6.000, setelah menguat di atas MA20 pada perdagangan sebelumnya,” ucap Lanjar.
Menurut dia, IHSG yang saat ini memiliki rentang support-resistance di level 5.960-6.050 dan berpotensi menguat, bisa disikapi investor dengan mengoleksi saham ADRO, AKRA, ASRI, BBNI, BBTN, BJBR, BMRI, ICBP, INDF, MAPI, MEDC, SMBR, TOWR dan UNVR. (sdk)