Kanal24 – Studi yang ditemukan di Environmental Chemistry Letters mengumpulkan sampel air awan dari puncak pegunungan tinggi di Jepang. Sampel air awan yang diambil berasal dari puncak Gunung Fuji dan juga Gunung Oyama. Para peneliti menemukan sembilan jenis partikel plastik kecil yang berbeda.
Partikel mikroplastik berukuran kurang dari 5 milimeter yang sering kita temui mengotori lautan, sungai, dan tanah. Partikel mikroplastik ini terbawa angin dan terlempar ke atmosfer lalu turun lagi ke bumi dalam bentuk hujan. Temuan ini membuat para ilmuwan berpendapat bahwa mikroplastik yang terdapat di dataran tinggi berpotensi mempengaruhi pembentukan awan dan mengubah iklim di dunia.
Pada setiap liter air awan yang diperiksa, peneliti menemukan 6,77 dan 13,9 mikroplastik. Namun peneliti berasumsi bahwa masih terdapat partikel-partikel mikroplastik pada alat yang digunakan untuk mengumpulkan air awan.
Mikroplastik yang ada di udara membentuk lebih banyak awan. Benda ini dapat memantulkan sinar matahari dan melepaskan gas rumah kaca seperti metana dan karbondioksida sehingga akan berdampak pada pemanasan bumi. Selain itu, temuan ini juga dapat memberikan asumsi dampak lingkungan yang lebih besar jika isu perubahan iklim ini tidak segera ditangani dengan baik.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa manusia dan hewan banyak yang menelan mikroplastik melalui hewan yang tidak sengaja menelan sampah plastik di lautan maupun dilingkungan sekitar. Hal ini juga dibuktikan dengan ditemukannya senyawa mikroplastik pada organ paru-paru, jantung, darah, plasenta, serta kotoran.
Temuan pada penelitian ini masih akan terus ditindaklanjuti untuk mencari tau bagaimana nano dan mikroplastik mempengaruhi proses pembentukan awan. Hal ini sangat penting untuk dilakukan karena manusia menghasilkan 6,3 miliar metrik ton sampah dari tahun 1950-2015. Melihat pada tren peningkatan sampah plastik yang dihasilkan, jumlah tersebut akan melonjak hingga 26 miliar metrik ton pada tahun 2050 mendatang. Sampah dengan jumlah yang sangat besar ini akan mencemari hampir semua hal yang kita konsumsi melalui curah hujan plastik.(Erf)