KANAL24, Jakarta – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada perdagangan hari ini diperkirakan melanjutkan tren bearish, setelah kemarin meneruskan proses penurunan dan ditutup anjlok 1,11 persen ke level 6.137.
Menurut analis PT Binartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, indikator MACD berada di area negatif, sedangkan indikator Stochastic sudah berada di area oversold dan RSI menunjukkan sinyal negatif.
“Di sisi lain, terlihat pola black opening bozu candle yang mengindikasikan adanya potensi bearish continuation pada pergerakan IHSG , sehingga indeks berpeluang menuju area support,” ujar Nafan, di Jakarta, Rabu (25/9/2019).
Lebih lanjut dia mengatakan, saat ini support pertama dan kedua berada di level 6.105 dan 6.022, sedangkan resistance pertama dan kedua di posisi 6.154 dan 6.206.
Dengan demikian, jelas Nafan, perkiraan berlanjutnya tren penurunan IHSG pada perdagangan hari ini bisa disikapi pelaku pasar dengan mengakumulasi tujuh saham berikut:
1. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), Daily (Rp10.425) (RoE: 0,46%; PER: 227,08x; EPS: 46,02; PBV: 1,05x; Beta: 1,06). Pergerakan harga saham telah menguji garis MA-60 sehingga peluang terjadinya penguatan terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp10.350-10.450, dengan target harga secara bertahap di level Rp10.650, 10.975, 11.700 dan 12.450. Support: Rp10.250 dan 10.050.
2. PT Adhi Karya Tbk (ADHI), Daily (Rp1.310) (RoE: 6,62%; PER: 10,97x; EPS: 119,44; PBV: 0,72x; Beta: 1,67). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan terlihat pola hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp1.300-1.310, dengan target harga secara bertahap di level Rp1.325, 1.550, 1.775 dan 2.000. Support: Rp1.270.
3. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), Daily (Rp6.950) (RoE: 13,77%; PER: 11,78x; EPS: 585,74; PBV: 1,62x; Beta: 1,4). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan terlihat pola bullish pin bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp6.800-7.000, dengan target harga secara bertahap di level Rp7.150, 7.425, 8.050 dan 8.650. Support: Rp6.800 dan 6.650.
4. PT Ciputra Development Tbk (CTRA), Daily (Rp1.070) (RoE: 3,50%; PER: 33,78x; EPS: 31,88; PBV: 1,16x; Beta: 1,72). Pergerakan harga saham telah menguji garis MA-200 sehingga peluang terjadinya penguatan terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp1.040-1.070, dengan target harga secara bertahap di level Rp1.125, 1.260 dan 1.395. Support: Rp1.020.
5. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), Daily (Rp12.900) (RoE: 15,38%; PER: 6,96x; EPS: 1817,86; PBV: 1,10x; Beta: 1,69). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan terlihat pola bullish pin bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp12.100-12.900, dengan target harga secara bertahap di level Rp13.300, 15.200 dan 17.650. Support: Rp11.900.
6. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), Daily (Rp1.945) (RoE: 9,76%; PER: 9,82x; EPS: 197,98; PBV: 0,96x; Beta: 1,8). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan terlihat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp1.925-1.950, dengan target harga secara bertahap di level Rp2.040 dan 2.110. Support: Rp1.890.
7. PT Waskita Karya Tbk (WSKT), Daily (Rp1.585) (RoE: 6,80%; PER: 10,80x; EPS: 146,74; PBV: 0,73x; Beta: 1,66). Terlihat pola hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stumulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp1.560-1.590, dengan target harga secara bertahap di level Rp1.620, 1.825, 2.030 dan 2.240. Support: Rp1.510. (sdk)