KANAL24, Malang – Ajang PLN Mobile Proliga 2022 memasuki babak semifinal yakni final four, dimana 4 tim terbaik dari sektor putra dan putri dipertemukan kembali untuk saling berebut posisi juara dari Proliga musim ini.
Menuju final four, terdapat 3 tim kawakan di sektor putra yaitu Jakarta Pertamina Pertamax, Surabaya Bhayangkara Samator, Jakarta BNI 46 dan 1 tim debutan yang tampil cukup menjanjikan, yakni Bogor LavAni. Sementara untuk sektor putri, juara bertahan Jakarta Popsivo Polwan, Jakarta Pertamina Fastron, Bandung BJB Tandamata, dan Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia.
Lalu bagaimana profil para finalis ini? Berikut rangkuman singkatnya :
1. Bogor LavAni
Masuk sebagai tim debutan pada ajang Proliga 2022 tidak membuat Bogor LavAni gugup. Tim milik mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memiliki catatan luar biasa di putaran kedua, dengan total 20 poin dari 6 pertandingan. Performa apik Bogor LavAni dibawah asuhan coach Jiang Jie sampai pada puncaknya ketika berhasil mengalahkan Jakarta Pertamina Pertamax 3 set langsung, meskipun Pertamax sepanjang gelaran Proliga 2022 tampil luar biasa dan hanya kalah satu kali melawan Kudus Sukun Badak pada putaran pertama. Bogor LavAni juga memiliki pemain asing yang memberikan kontribusi sangat besar yaitu Leandro Martins dan Jorge Garcia Gonzalez yang tampil sangat baik.
Moncernya performa dua pemain asing ini juga tak lepas dari kontribusi setter, Dio Zulfikri yang bermain luar biasa baik sepanjang Proliga 2022 berlangsung. Menyandang status sebagai pemain timnas, Dio menampilkan akurasi passing dan setting yang luar biasa akurat, sehingga spike yang diluncurkan dari rekan timnya terlihat begitu mudah dan dapat mendulang begitu banyak poin. Memasuki final four, solidnya kekuatan Bogor LavAni harus dipertahankan, mengingat mereka memiliki catatan buruk terhadap konsistensi, yakni 3 kali terkena comeback ketika sudah unggul 2 set, yang membuat Bogor LavAni harus puas di posisi 3 klasemen keseluruhan Proliga 2022.
2. Jakarta Pertamina Pertamax
Jakarta Pertamina Pertamax merupakan tim yang tampil sangat baik selama Proliga 2022 berlangsung. Banyaknya pemain muda seperti Farhan Halim, Jasen Nathaniel, Muhammad Fikri, Tjep Indra Agustin, justru membuat Jakarta Pertamina Pertamax menjadi tim terkuat selama ajang berlangsung. Racikan dari coach sekaligus legenda Voli Indonesia, Pascal Wilmar terbukti ampuh membuat JPE bertengger di posisi nomor satu dengan catatan 10 kali main, 8 kali menang, 2 kali kalah, dan total 23 poin. Hadirnya Jasen Nathaniel sebagai setter utama membuat JPE memiliki variasi serangan yang tak terbendung.
Mulai dari quick spike, pipe line, dan kedua sisi spiker yang dimanfaatkan begitu cerdik hingga musuh tak bisa menduga darimana serangan datang. Hal inilah yang menjadi kekuatan JPE, yakni variasi serangan yang sangat menarik untuk ditonton. Selain Jasen Nathaniel, JPE juga memiliki kekuatan pada quick attack salah satu middle blocker terbaik Proliga 2022, Hernanda Zulfi dan 2 pemain muda andalan yakni Farhan Halim yang pernah mencicipi bermain di Arab Saudi dan Muhammad Fikri yang tampil cukup solid di posisinya yang kebanyakan diisi oleh pemain asing. Solidnya permainan JPE ini tentu akan berbahaya dan dapat mengancam gelar juara yang dimiliki Surabaya Bhayangkara Samator.
3. Surabaya Bhayangkara Samator
Menyandang status sebagai juara Proliga 2019, Samator tampil kurang gahar karena kehilangan sosok Rivan Nurmulki yang kini hijrah ke V League Jepang bersama dengan VC Nagano. Hilangnya sosok pendulang poin membuat Samator kesulitan untuk berada di top performanya. Meski dihiasi dengan pemain yang pernah berlaga di VNL (Voleyball Nations League), Tim Tobert Taylor (Australia) nampaknya belum bisa membuat Samator kembali di jalur juara. Sama halnya dengan Rendy tamamilang, Yudha Febrian, danNizar Zulfikar. Ketiga pemain inti timnas juga belum dapat membuat Samator kembali ditakuti. Tercatat dalam 10 kali pertandingan, Samator hanya mampu menang 5 kali dan kalah di 5 laga sisanya dengan total 16 poin. Tentu catatan buruk Nizar Zulfikar dan kawan-kawan harus segera diperbaiki jika ingin terus mempertahankan gelar juara Proliga 2022.
4. Jakarta Bni 46
Jakarta BNI 46 merupakan tim terkuat kedua di ajang Proliga sebelumnya, kedatangan Takahiro Tozaki dan Dimas Saputra cukup memberikan dampak positif kepada tim setelah ditinggal hengkang oleh Dony Haryono dan Dio Zulfikri. Meski banyak pemain baru, BNI 46 terbukti tampil lebih konsisten dibandingkan rivalnya, Samator. Dalam line up BNI 46 pun hanya memiliki 3 pemain lama yakni Quicker Osmany Camejo, Libero Veleg Vali, dan Outside Hitter Sigit Ardian. Namun, hal ini tidak menjadikan BNI 46 goyah, racikan coach berpengalaman Samsul Jais masih ampuh dalam menghadapi gempuran tim baru seperti Bogor LavAni dan Sukun Badak. Kekuatan BNI 46 terletak pada individu pemain yang memand sudah cukup bagus, sehingga setter tinggal memanfaatkan kekuatan individu tersebut untuk mendapatkan kemenangan bagi tim. Tercatat selama 10 kali main, BNI 46 berhasil menand 7 kali, kalah 3 kali, dengan total poin 19 poin, dan berada di posisi nomor 2 dibawah Jakarta Pertamina Pertamax. Tentu BNI 46 optimis menatap final four mendatang asalkan tim tetap dapat tampil konsisten dan memiliki akurasi yang tepat dalam setiap pertandingan.
Tim yang lolos ke final four akan bertanding satu sama lain pada tanggal 11 – 20 Maret 2022, dengan babak Grand Final sektor putra pada tanggal 27 Maret 2022(dim).