KANAL24, Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan meluncurkan Indeks IDX Value30 dan Indeks IDX Growth30, pada 12 Agustus mendatang. Kedua indeks itu dinilai memiliki performa lebih positif ketimbang Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) maupun Indeks IDX80.
Kepala Unit Pengembangan Produk BEI, Kautsar Nurahmad mengatakan sejumlah Manajer Investasi menyatakan tertarik pada dua indeks tersebut. “Saat melakukan perdagangan pada 5 Agustus 2019, kenaikan IDX Value30 lebih tinggi dibanding JCI dan IDX80,” katanya dalam agenda “Edukasi Wartawan” di Gedung BEI Jakarta, Selasa (6/8/2019).
Dia menyebutkan, dalam perdagangan tersebut Indeks IDX Value30 mengalami kenaikan 42,26 persen, sedangkan IHSG naik sebesar 39,36 persen, dan Indeks IDX80 naik sebesar 30,32 persen. Namun, kenaikan Indeks IDX Growth30 sebesar 36,23 persen berada di bawah kenaikan IHSG .
Menurut Kautsar, keputusan BEI untuk merilis dua indeks baru tersebut sejalan dengan hasil survei Bursa terkait peningkatan permintaan terhadap keragaman indeks yang mengacu pada penerapan free float dan batasan bobot. “Hasil seleksi konstituen dan penyesuaian bobot akan memasukkan 30 saham yang diumumkan malam ini,” ujarnya.
Dia menyebutkan, sebanyak 30 saham yang akan dimasukkan ke dalam Indeks IDXV alue30 maupun Indeks IDX Growth 30 merupakan konstituen dari Indeks IDX80. “Karena mengambil dari IDX80, maka kriteria terkait market cap dan likuiditas sudah terpenuhi. Bahkan, saham-saham itu sudah melewati pertimbangan komite indeks di BEI,” jelas Kautsar.
Kautsar mengatakan, seleksi awal pada anggota Indeks IDX Value30 adalah mencari saham yang perusahaannya membukukan laba bersih dan ekuitas positif serta tidak memiliki rasio price-to-earnings (PER) dan price-to-book value (PBV) bernilai ekstrem. “Saham yang terpilih adalah pemilik nilai rasio PER dan PBV terendah,” ucapnya.
Penghitungan PER dan PBV masing-masing saham, kata Kautsar, mengacu pada laporan keuangan terakhir yang diterbitkan oleh perusahaan tercatat dengan laba bersih dihitung secara trailing 12 bulan terakhir.
Pemilihan saham untuk Indeks IDX Growth30 adalah mencari 30 saham dengan nilai skor PER Trend dan PSR Trend tertinggi. Penghitungan tren pertumbuhan rasio price-to-earnings (PER Trend) dan tren pertumbuhan rasio price-to-sales (PSR Trend) masing-masing saham, mengacu pada laporan keuangan terakhir dan historikal tiga tahun sebelumnya dengan laba bersih dan penjualan dihitung secara trailing 12 bulan terakhir.
Sementara itu, kata dia, evaluasi rutin pada kedua indeks tersebut dilakukan pada Januar-Juli (mayor), sedangkan evaluasi rutin minor pada April dan Oktober. Sementara itu, waktu efektif kedua indeks itu pada hari bursa ketiga Februari dan Agustus (mayor), serta hari bursa ketiga Mei dan November (minor).
“Pengumumannya pada lima hari bursa sebelum tanggal efektif,” ucapnya.
Perlu diketahui, BEI akan melakukan penyesuaian bobot jika terdapat perubahan total saham tercatat lebih dari 10 persen secara kumulatif sejak evaluasi terakhir dengan mempertimbangan dampak perubahan yang terjadi terhadap pasar. (sdk)