KANAL24, Malaysia – Tim Dosen Berkarya dari Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UB, melakukan kunjungan kerja ke Asia Europe Institute (AEI) di Universiti Malaya dan Sekolah Perniagaan dan Ekonomi (SPE) di Universiti Putra Malaysia (UPM) sebagai bagian dari kegiatan benchmarking kurikulum. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat kerjasama akademik, pengembangan kurikulum, dan inovasi pendidikan melalui kemitraan lintas negara, Kamis (24/10/2024).
Delegasi Program Studi Ekonomi Pembangunan (PSEP) Universitas Brawijaya ini dipimpin oleh Kepala Departemen Ilmu Ekonomi Dr.rer.pol. Ferry Prasetyia, S.E., M.App.Ec, Marlina Ekawaty, S.E., M.Si., Ph.D Kaprodi Ekonomi Pembangunan, dan Muhammad Dandy Alif Wildana, S.E., M.Sc.IBF selalu Sekretaris BPPM FEB UB.
Pertemuan Kolaborasi di Asia Europe Institute (AEI) berlangsung di ruang ASEM Meeting Room, gedung AEI Universiti Malaya. Delegasi disambut oleh Distinguished Professors Datuk Dr. Rajah Rasiah dan Dr. Roy, serta dihadiri oleh registrar AEI. Agenda pertemuan mencakup diskusi untuk memperluas kerjasama pendidikan tinggi antara UB dan AEI, termasuk program kolaborasi untuk jenjang S2 dan S3 melalui Monash University dan Australia Awards.
“Kami mendiskusikan perluasan kerjasama dengan AEI termasuk program S2 dan S3 melalui Monash University dan Australia Awards,” jelas Ferry Prasetya dalam penjelasan tertulisnya.
Dalam diskusi tersebut, Prof. Dr. Rajah mengemukakan potensi joint supervision dan summer school antara UB dan AEI serta kolaborasi dalam konferensi yang akan melibatkan berbagai universitas Indonesia, dengan target publikasi di jurnal bereputasi Web of Science (WoS). Rencana konferensi tahunan yang akan dipublikasikan di WoS juga dirancang sebagai wadah bagi akademisi ASEAN untuk berkolaborasi. Selain itu, program Research Fellow dan Staff Exchange dengan fokus multidisiplin menjadi bagian penting dari upaya pengembangan kapasitas dan jejaring internasional.
Pertemuan dengan SPE UPM : Arah Baru Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
Delegasi Ilmu Ekonomi FEB UB kemudian berkunjung ke SPE UPM, dan disambut oleh Prof. Annuar Shah Bali Mahomed, Dr. Apriani Kurnia Suci, dan Prof. Normaz Wana Binti Ismail.
Diskusi mencakup pengembangan program double degree serta rencana kolaborasi internasional dengan institusi di Jepang. SPE UPM menjelaskan pembaruan kurikulum ekonomi mereka, yang kini lebih menekankan pada data analytics dan digital economy sebagai mata kuliah wajib, menyesuaikan kebutuhan industri yang dinamis.
Diskusi juga membahas kerjasama penelitian dalam bentuk publikasi bersama, seperti jurnal, book chapter, dan kerja sama dengan penerbit internasional.
” Dengan SPE UPM ini membahas kerjasama penelitian dalam bentuk publikasi bersama,” lanjut Ferry.
Selain itu, UPM dan UB akan mengeksplorasi kemungkinan mengundang dosen sebagai adjunct professor, program joint supervision untuk mahasiswa, serta summer course berdurasi 3-6 bulan. SPE UPM juga mengundang UB dalam kegiatan tahunan, seperti colloquium, yang bertujuan memperkuat keterlibatan mahasiswa dan dosen dalam pertukaran akademik internasional.
Integrasi Program Dokar UB dalam Benchmarking Kurikulum dan Kerjasama Internasional
Kegiatan benchmarking kurikulum ini merupakan bagian dari Program Dosen Berkarya Universitas Brawijaya, yang bertujuan memberikan kesempatan bagi para dosen untuk mengembangkan karier akademik dan profesional melalui kolaborasi internasional. Program ini memfasilitasi dosen UB dalam menginisiasi kerjasama, pertukaran akademik, serta kegiatan riset di luar negeri untuk memperluas wawasan dan keahlian.
Dalam konteks benchmarking di Malaysia, Program Dosen Berkarya menjadi platform penting bagi delegasi untuk mengidentifikasi peluang penelitian bersama, pengajaran lintas kampus, dan publikasi di jurnal bereputasi internasional, memperkuat kapabilitas akademik UB di kancah global.
Kegiatan ini juga menunjukkan komitmen UB untuk mencapai visi sebagai World Class Entrepreneurial University dengan memperluas jejaring dan kolaborasi internasional. Dalam waktu dekat, UB dan AEI berencana menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) sebagai landasan hukum kemitraan ini. MoU ini mencakup program joint supervision, pertukaran staf pengajar, kolaborasi riset, dan pengembangan publikasi internasional yang akan mendukung pertumbuhan pendidikan dan penelitian berkualitas tinggi di kedua institusi.
” Kami berharap dengan adanya kerjasama ini, mahasiswa dan dosen dari Universitas Brawijaya dapat meningkatkan kompetensi, keterampilan, dan jejaring internasional sehingga mampu bersaing di tingkat global,” pungkas Ferry. (sdk)