KANAL24, Madiun – Tim 805 MMD Universitas Brawijaya yang sedang melakukan kegiatan pengabdian di Desa Jatisari berupaya untuk menggali dan mengenalkan kembali produk unggulan dari desa. Produk tersebut adalah janggel dan kerupuk bawang. Di Desa Jatisari, produk janggel dan kerupuk bawang ini menjadi salah satu UMKM yang cukup legendaris dikarenakan dalam proses pengolahannya masih tradisional.
Janggel merupakan produk unggulan Desa Jatisari yang terbuat dari daun cincau hitam yang dikeringkan lalu menggunakan pengenyal berbahan randu. UMKM Janggel ini sudah berdiri sejak puluhan tahun dan masih berproduksi turun temurun hingga sekarang. UMKM Janggel ini sering menjual produk janggel ke pasar sekitar Kabupaten Madiun.
Pembuatan Kerupuk Bawang oleh Kelompok 805 MMD UB (dok.chusnul)
UMKM kerupuk bawang juga merupakan salah satu UMKM yang berkembang di Desa Jatisari yang berbahan dasar tepung tapioka. Kerupuk ini berupa kerupuk setengah jadi yang kemudian dijemur dan digoreng menggunakan pasir hitam dari Blitar. Dalam pengolahan kerupuk ini digoreng dengan pasir hitam dikarenakan biaya produksi lenih murah dan menghindari kolesterol. Kerupuk bawang yang digoreng menggunakan pasir hitam ini memiliki harga jual yang lebih tinggi.
Tim 805 MMD Universitas Brawijaya berupaya untuk mengenalkan kembali produk janggel dan kerupuk dengan cara mempromosikannya di Instagram dan Tiktok MMD 805 Jatisari. Dengan upaya ini, diharapkan UMKM yang ada di Desa Jatisari semakin berkembang dan dapat terus bertahan dalam menciptakan produk-produk unggulan. Dengan ini, diharapkan juga dapat memberikan manfaat ekonomi dalam meningkatkan pendapatan warga Desa Jatisari.(nal)