KANAL24, Bojonegoro – Kesehatan reproduksi masih menjadi isu yang belum dipahami sepenuhnya oleh warga masyarakat yang berujung pada kesehatan ibu dan anak. Padahal kesehatan reproduksi sangat penting untuk diketahui sejak remaja sebelum masuk jenjang pernikahan. Hal ini lah yang menjadi perhatian Dosen dan Mahasiswa MMD UB yang berada di Kabupaten Bojonegoro untuk memberikan edukasi mengenai menikah udia tepat untuk mewujudkan keluarga hebat.
Acara yang digelar di Desa Bakalan Bojonegoro ini merupakan kolaborasi dosen dan mahasiswa MMD UB dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro berlangsung pada Sabtu 8 Juli 2023 lalu.
“Kegiatan ini gabungan dari dua Desa Bakalan dan Semenpinggir Kabupaten Bojonegoro dengan tujuan agar masyarakat disini tahu dengan benar mengenai kesehatan reproduksi,” kata Dosen FIB UB Emy Sudarwati.
Baca Juga : Mahasiswa MMD UB Latih UMKM Desa Pagerwojo Melek Digital
Menurut Emy kegiatan hibah ini secara spesifik bertujuan agar masyarakat memiliki pemahaman yang bernar tetang kesehatan reproduksi dan usia terbaik untuk menikah sehingga angka pernikahan dini di desa tersebut bisa menurun.
Penyuluhan kesehatan ini menghadirkan pakar kesehatan reproduksi dan penyuluh kesehatan dari Dinas Kesehatan kabupaten Bojonegoro, dr. Lucky Imroah. Kegiatan yang berlangsung selama 3 jam itu diharapkan akan mampu menjadi tonggak awal pembaharuan pola pikir masyarakat di Kedua desa tentang pentingnya menikah dengan usia dan saat yang tepat.
“Menikah di usia yang tepat perlu dirancang bersama dalam keluarga sehingga anak dapat berumah tangga dengan lebih baik dan menjadi keluarga hebat,” kata Lucky.
Baca Juga : Tiktok Mahasiswa MMD UB Promosikan Janggel dan Kerupuk Bawang Desa Jatisari
Dalam penyuluhan ini peserta juga mendapatkan buku penyuluhan berjudul Menikah di usia tepat keluarga hebat sebagai bahan bacaan bagi warga bersama keluarga.
Penyuluhan kesehatan yang dilaksanakan meliputi kesehatan reproduksi, bahaya pernikahan dini dari segi kesehatan dan pentingnya menyiapkan pernikahan pada usia yang tepat.
“Harapannya program demikian bisa sering dilksanakan sehingga masyarakat semakin teredukasi akan pentingnya perencanaan dalam pernikahan yang salah satunya berkaitan dengan usia yang tepat,” pungkas Emy. (sdk)