KANAL24, Malang – Kontribusi nyata BI dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yaitu melalui penyusunan blueprint pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang berlandaskan pada tiga fokus strategi utama, yaitu: pilar pemberdayaan ekonomi syariah, pilar pendalaman pasar keuangan syariah dan pilar penguatan riset, asesmen, dan edukasi ekonomi dan keuangan syariah. Diungkapkan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang, Azka Subhan A pada acara Talkshow Peluang dan Tantangan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah, hari ini Senin (28/10/2019) di FEB UB.
Negara -negara di dunia berlomba untuk menjadi pemain utama dalam rantai nilai industri halal global. Sebagai Negara Mayoritas Muslim, Indonesia perlu memanfaatkan peluang sebagai pelaku utama eksyar global. Terdapat Potensi Besar untuk mengembangkan Industri Halal Nasional. Industri Halal di Indonesia menyumbang 11% dari total devisa hasil ekspor nasional atau senilai USD 1,6 Miliar. Pengembangan industri halal juga perlu didukung keuangan syariah. Pangsa aset perbankan syariah terhadap keuangan domestik masih rendah dibanding negara mayoritas muslim lainnya. Global Islamic Finance Report (GIFR) 2019 menempatkan Indonesia pada peringkat nomor satu, naik dari peringkat keenam pada tahun lalu.
BI Malang juga turut berkontribusi dalam mengembangkan ekonomi syariah, salah satunya dengan Program Kemandirian Ekonomi Pesantren.
“Program kemandirian yang dilakukan, seperti pendampingan lanjutan serta Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) untuk meningkatkan keterampilan menjahit para santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Islamiyah syafiiyah, Paiton, Kab. Probolinggo. Pelatihan Pengolahan Makanan, budidaya lele serta PSBI untuk Ponpes Salafiyah Nurul Huda, Kec Ponco Kusumo, Kab Malang. Kemudian, Pelatihan terkait akutansi jasa dan akutansi dagang yang bertujuan untuk mengelola dan menyusun laporan keuangan serta PSBI berupa Rumah Produksi Jamur di Ponpes Bahgrul Maghfiroh, Malang. Pelatihan daur ulang sampah dan PSBI berupa mesin daur ulang sampah untuk Ponpes Annur 2, Kab. Malang dan Ponpes Nurul Jadid, Kab. Probolinggo,” jelasnya.
Ke depan, menurut Subhan, untuk meningkatkan peran dan kontribusi ekonomi dan keuangan syariah secara global dan nasional, diperlukan peran aktif semua pihak, baik pembuat kebijakan, pelaku ekonomi maupun dunia pendidikan. Bank Indonesia akan senantiasa mendorong koordinasi langkah-langkah untuk mensinergikan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. (meg)