KANAL24, Jakarta – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal ( BKPM ), Bahlil Lahadalia mengatakan animo investor asing masuk ke Indonesia tidak menurun. Saat ini, sebanyak Rp700 triliun investasi siap antre masuk ke Indonesia. Hanya saja, investasi itu terkendala berbagai masalah domestik.
Bahlil mengatakan, nilai investasi yang sedang antre untuk masuk ke Indonesia tersebut dalam bentuk investasi asing langsung atau Foreign Direct Investment (FDI). Sayangnya hanya persoalan sepele di dalam negeri, investasi Rp700 triliun berpotensi menguap. Dana sebesar itu berasal dari 24 perusahaan asing.
“Animo investor masuk ke negara kita tidak menurun. Sangat tinggi. FDI ini sudah didepan pintu. Tapi tidak bisa masuk dan berinvestasi ke dalam negeri. Sebab masalah-masalah sepele dan klasik, berputar-putar, izin-izin, rekomendasi, regulasi perpajakan, dan ketersediaan lahan,” ucap Bahlil dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (13/11/2019).
Dijelaskannya bahwa perusahaan tersebut siap masuk ke berbagai sektor usaha. Hanya saja, investasi tersebut hanya berakhir pada level komitmen. Sebab, hambatan berinvestasi di Indonesia terlalu besar. Untuk itu BKPM juga komitmen untuk memperbaiki persoalan domestik yang menjadi batu pengganjal.
“Dengan rumitnya regulasi sektoral, berbelit-belit membuat banyak investor ini balik badan kembali ke negaranya masing-masing. Dia bertahun-tahun susah dapat selembar surat. Jangankan pengusaha luar, investor dalam negeri pun bisa lari,” ucap Bahlil.
Bahlil mengatakan, pihaknya tak ingin melihat investor yang dipersulit di berbagai lembaga atau di daerah. Pihaknya akan mengintensifkan koordinasi dengan pemerintah daerah agar persoalan tersebut bisa teratasi. Selain membereskan segala macam hambatan investasi, BKPM juga tetep akan menggencarkan promosi investasi ke berbagai negara. Karena itu, dalam waktu dekat akan ada terobosan kebijakan baru guna mempercepat pelayanan kepada investor, selain akan dilayani oleh Satgas percepatan investasi BPKM .
“Bila perlu sejak turun pesawat, investor sudah kita tenteng. Ada yang dampingi sampai jadi buat perusahaan di sini,” ucap Bahlil. (sdk)