KANAL24, Surabaya – Kepala BNPB, Doni Monardo, menyerahkan bantuan satu unit robot Autonomous UVC Mobile Robot atau disingkat AUMR. Robot yang menggunakan sinar ultraviolet tipe C itu untuk pembasmi kuman, sebagai pengganti penyemprotan disinfektan di laboratorium yang menguji sampel pasien Covid-19 di Jatim.
“Hari ini kami serahkan juga satu unit robot AUMR. Ini adalah sumbangan dari Kepala Staf Kepresidenan bekerjasama dengan Telkom University,” kata Doni Monardo saat di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (2/6/2020) kemarin.
Robot ini bersenjatakan sinar ultraviolet tipe C atau UVC yang diharapkan dapat membunuh virus penyebab penyakit Covid 19. Sinar UVC itu terpancar dari enam buah lampu yang terpasang di badan robot. Untuk sementara robot yang diserahkan baru satu unit dan ke depan akan ditambah lagi satu unit.
Salah satu tim riset dan pengembangan robot AUMR, Tama menjelaskan cara kerja robot tersebut. “Robot ini memancarkan sinar UVC. Bisa untuk mensterilkan ruangan seperti lab yang menguci sampel Covid-19. Satu unit ini mampu mensterilkan ruangan ukuran 4×4 meter,” jelasnya.
Penggunaannya, kata dia, cukup diletakkan di dalam ruangan dengan menyalakan lampu UVC selama 20 menit. Tingkat efektivitas AUMR, dinilainya cukup baik untuk membunuh virus hingga 100 persen setelah digunakan setidaknya selama 20 menit.
Cara pengoperasionalannya juga cukup mudah. AUMR bisa dikontrol dengan remot untuk bisa bergerak seperti mobil remote control. Jarak kendali remote untuk operasional di dalam ruangan bisa mencapai 200 meter dan di luar ruangan bisa mencapai 1,2 KM.
Lampu UVC ini memiliki tipe panjang gelombang antara 200 sampai 280 nanometer. Panjang gelombang tersebut dapat membunuh atau mengurangi kemampuan DNA atau RNA dari virus. Maka virus itu tidak akan mereplikasi lagi atau mati.
Sinar UVC yang dijadikan senjata pembasmi corona diyakini lebih ramah lingkungan. Sinar UVC dinilai tidak akan meninggalkan bekas bahan kimia setelah sterilisasi atau berbeda dengan disinfektan semprot atau cair.
Tetapi, tidak boleh ada manusia di sekitar robot saat dia beraksi. Sebab, manusia yang terpapar sinar UVC akan mengalami kerusakan kulit dan mata. Namun, tirai kain biasa bisa dijadikan pelindung yang aman, jika sterilisasi dilakukan di ruangan yang terdapat manusia.
AUMR ini merupakan pengembangan pada robot pertama yang sebelumnya sudah diujicobakan di beberapa RS. “Yang prototipe pertama sudah diujicoba di RS Wisma Atlet dan RS Hasan Sadikin Bandung. Ini yang sudah disempurnakan. Baru satu yang kami sumbangkan untuk Jawa Timur,” jelasnya.(sdk)