KANAL24, Jakarta – Pada September 2019, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi peningkatan impor di kelompok barang konsumsi dan barang modal. Namun untuk pengadan bahan baku atau penolong importasi tercatat turun dibandingkan Agustus.
Kepala BPS, Suhariyanto, mengatakan impor barang konsumsi tumbuh 3,13 persen secara bulanan ( month-to-month ) dan meningkat 6,09 persen secara tahunan ( year-on-year ) menjadi USD1,41 miliar. Sedangkan impor barang modal pada September 2019 naik 4,90 persen (m-to-m) dan tumbuh 8,91 persen (y-o-y) menjadi USD2,59 miliar.
Sementara, impor bahan baku atau penolong turun 0,70 persen (m-to-m) dan melemah 5,91 persen (y-o-y) menjadi USD10,26 miliar. Dari sisi penggunaan barang tersebut, terlihat bahwa peran bahan baku atau penolong terhadap total impor pada periode September sebesar USD14,26 miliar mencapai 71,94 persen.
“Nilai impor yang naik itu dibandingkan 2018 turun 2,41 persen, trennya masih mengikuti tren tahun-tahun sebelumnya, di mana biasanya akan naik pada Oktober dan melandai di November,” kata Suhariyanto, dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (15/10/2019).
Dia menjelaskan andil impor produk atau bahan konsumsi selama periode September terhadap total impor adalah yang terkecil, yaitu 9,86 persen. Sedangkan andil dari barang modal mencapai 18,20 persen.
Secara kumulatif, sejak Januari-September 2019, total impor mencapai USD126,12 miliar atau turun 9,12 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang mencapai USD138,78 miliar. Dari jumlah tersebut, andil terbesar terhadap total impor berasal dari bahan baku atau penolong yang mencapai 74,10 persen dengan nilai USD93,45 miliar.
Kemudian impor barang modal yang mencapai 16,66 persen atau setara USD21,01 miliar. Sementara kontribusi bahan konsumsi terhadap impor hanya 9,24 persen atau USD11,66 miliar.
“Pangsa pasar impor produk non-migas selama Januari-September 2019 berasal dari China sebesar 29,34 persen (USD32,35 miliar), Jepang 10,72 persen (USD11,82 miliar) dan dari Thailand 6,41 persen (USD7,06 miliar,” kata Suhariyanto. (sdk)