Kanal24, Malang – Brawijaya Smart School (BSS) mendukung pengembangan kualitas pendidikan nasional melalui kegiatan BrainStormers Sharing yang kali ini difokuskan pada pembekalan guru dalam menyongsong implementasi Kurikulum 2025. Kegiatan yang dilaksanakan di SMP Brawijaya Smart School pada Kamis (10/07/2025) ini melibatkan seluruh tenaga pendidik dari berbagai jenjang pendidikan yang berada di bawah naungan BSS.
Dalam wawancara bersama Kanal24, Direktur BSS, Dr. Binti Maqsudah, M.Pd, menegaskan bahwa kegiatan BrainStormers rutin dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian lembaga terhadap dinamika kebijakan pendidikan nasional. “BrainStormers ini selalu mengikuti kebijakan yang ditetapkan Kementerian Pendidikan. Sekarang ini, dengan adanya Kurikulum 2025 yang menerapkan pendekatan Deep Learning, kami ingin mempersiapkan guru-guru agar siap secara administratif dan substansi dalam melaksanakan pembelajaran bermakna,” ungkapnya.
Baca juga:
Liburan Seru Belajar Coding dan Game Design Bersama Inntexia Academy

Lebih lanjut, Dr. Binti menjelaskan bahwa pendekatan baru dalam kurikulum ini menuntut pembelajaran yang mampu memotivasi siswa untuk belajar secara lebih terstruktur, mendalam, dan aplikatif. “Kita tahu anak-anak zaman sekarang lebih tertarik pada informasi instan, konten singkat seperti video atau TikTok. Tantangannya adalah bagaimana membuat mereka menerima informasi dan mampu memaknai dan merefleksikan dalam kehidupan sehari-hari,” imbuhnya.
Melalui kegiatan ini, BSS menghadirkan narasumber yang berpengalaman dalam penerapan pendekatan Deep Learning untuk memberikan pembekalan langsung kepada guru-guru. Usai sesi pemaparan, para guru diberi tugas untuk membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai bagian dari tindak lanjut implementasi materi. “Kami ingin ini kegiatan ini berkelanjutan dan bertahap. Evaluasi pun akan terus dilakukan agar output-nya terasa nyata,” kata Dr. Binti.
Tak hanya fokus pada aspek pedagogik, BSS juga tengah merintis transformasi digital dalam sistem pembelajarannya. Mulai dari pengembangan lembar kerja digital, penyediaan materi pembelajaran interaktif, hingga perencanaan kelas digital sebagai bagian dari visi jangka panjang. “Kami ingin kualitas guru meningkat seiring dengan transformasi teknologi. Lembar kerja digital akan sangat membantu siswa dalam memahami materi dengan cara yang lebih fleksibel,” jelasnya.
Dr. Binti juga menegaskan bahwa pihaknya melihat pergeseran karakter anak-anak akibat masifnya pengaruh digital, yang mendorong munculnya pola belajar instan. Oleh karena itu, pendidik dan orang tua harus hadir sebagai pendamping dalam proses pembelajaran anak-anak. “Sekarang banyak aplikasi yang bisa menjawab pertanyaan secara otomatis. Tapi, kami ingin tanamkan bahwa teknologi itu hanyalah alat bantu. Pemahaman, implementasi, dan refleksi tetap harus dilakukan melalui proses yang mendalam,” ujarnya.
Baca juga:
Kirab Ramadan BSS: Syiar dan Branding Pendidikan Berkarakter Religius
Kegiatan BrainStormers ini telah dilaksanakan selama satu tahun terakhir di lingkungan BSS dengan agenda bulanan, menghadirkan berbagai narasumber inspiratif untuk memperkuat kompetensi guru penggerak. BSS pun berharap kegiatan ini dapat menjadi landasan kuat dalam membentuk generasi siswa yang cerdas akademik dan juga memiliki karakter kuat dan siap menghadapi tantangan global.
Menutup sesi wawancara, Dr. Binti menyampaikan harapannya agar BSS terus menjadi lembaga pendidikan yang adaptif dan progresif. “Kami diberi amanah besar oleh para orang tua. Maka, kami ingin terus bergerak meningkatkan kualitas, mengikuti perkembangan zaman, dan menjaga kepercayaan masyarakat yang telah mempercayakan pendidikan karakter anak-anaknya kepada kami,” pungkasnya. (nid/dpa)