Kanal24, Malang – Sebagai langkah untuk menumbuhkan sikap wirausaha, Vokasi Universitas Brawijaya menggelar International Conference on Entrepreneurship, Innovation and Creativity 2022 atau disebut Bravo 2022. Dekan Fakultas Vokasi UB Prof. Dr. Unti Ludigdo, SE., M.Si., AK. mengungkapkan, kegiatan ini adalah salah satu langkah untuk membangun Universitas Brawijaya menjadi Entrepreneur University.
“Dengan karakter kewirausahaan yang memang menjadi DNA-nya Vokasi, maka aktivitas Konferensi Internasional ini menjadi trigger bagi kita untuk menguatkan upaya UB menjadi Entrepreneur University,” tutur Prof. Unti, Kamis (4/8/2022).
Saat ini, perguruan tinggi negeri yang berstatus badan hukum atau PTN BH sedang gencar-gencarnya melakukan transformasi guna mewujudkan Entrepreneur University. Entrepreneur University bertujuan untuk menjadikan perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan yang mampu beradaptasi terhadap lingkungan ekonomi yang bergerak secara dinamis.
Bravo 2022 mengangkat tema “Awakening Of Global Economy In The Post–Pandemic Era Through Creativity & Innovation”. Kegiatan pada acara tahunan Vokasi UB ini meliputi webinar dan lomba paper tingkat internasional. Dekan Fakultas Vokasi UB tersebut juga berharap agar konferensi internasional ini bisa menjadi pemicu bagi warga vokasi dalam berinovasi, berkreasi, dan berwirausaha.
“Vokasi sebagai fakultas yang menyelenggarakan pendidikan terapan, merasa bertanggung jawab mengakselerasi munculnya inovasi dan lahirnya berbagai kreativitas di kalangan akademisi di Universitas Brawijaya,” kata Prof. Unti.
Ia menambahkan, concern dari Fakultas Vokasi UB berfokus pada riset terapan serta hilirisasi inovasi yang dihasilkan para dosen dan mahasiswa. Untuk mengembangkan hal tersebut, Vokasi UB memiliki badan inovasi dan kewirausahaan yang diharapkan selaras dengan lembaga riset dan inovasi di tingkat universitas.
“Fakultas Vokasi fokusnya pada pendidikan terapan, maka riset-riset terapan juga hilirisasi dari inovasi yang dihasilkan para dosen dan mahasiswa menjadi concern kami. Karena itulah di vokasi ada badan inovasi dan kewirausahaan yang kami harap ini akan in-line dengan lembaga di tingkat universitas yang dikoordinir oleh warek bidang riset dan inovasi,” ungkap Unti.
Wakil Rektor V UB Bidang Bidang Riset dan Inovasi, Dr. Ir. Bambang Susilo M.Sc.Agr. juga turut hadir pada acara ini. Ia mengatakan, kegiatan ini sesuai dengan langkah evolusi UB sebagai PTN BH menjadi Entrepreneur University.
“Seminar ini adalah kegiatan yang sangat luar biasa, temanya juga sangat menarik yaitu terkait dengan innovation, creativity, dan entrepreneurship. Karena ke depan, universitas kita harus menjadi Entrepreneur University,” tuturnya.
Dr. Bambang menambahkan, dengan memacu kreativitas para akademisi maka akan muncul berbagai invensi. Invensi yang dikomersialkan akan menjadi inovasi. Hilirisasi dari inovasi berupa produk dapat meningkatkan income generating Universitas Brawijaya.
“Riset-riset dasar kita tingkatkan kesiap terapan teknologinya, dan tingkat kesiapan inovasinya. Dan akan dijadikan produk-produk yang bisa menjadi feedback kembali untuk membiayai penelitian, juga untuk biaya substansial di universitas. Ke depan, kita tidak hanya tergantung pada UKT, tapi harus pada income generating,” ujar Dr. Bambang. (nad)