KANAL24, Malang – Mahalnya biaya pakan ternak ayam, khususnya ayam pedaging menjadi salah satu momok bagi para peternak. Apalgi bagi peternak dengan modal cekak, mahalnya harga pakan kerap menambah beban operasional bagi mereka. Kondisi ini menjadi pemikiran empat mahasiswa Fakultas Peternakan UB (Fapet UB) mencipatakan pakan ayam dengan baham utama yakni Ceremenje sejenis kecoa yang hidup di bawah kandang ayam.
Pakan ternak ayam tersebut diberi nama Browster ( Broiler Weight Booster). Tim Browster terdiri dari ketua Saadati Nurul Jannah, Evi Indah Saputri, Ajit Alfarqi, dan M.Sultan Ashari. Browster sudah mendapatkan pendanaan dari Dikti sebesar Rp. 8.600.000.
“Ceremenje digunakan sebagai campuran pakan ternak. Karena harga belinya yang lebih murah jika dibanding dengan tepung ikan yang ada di pakan ternak konvensional. Ceremenje segar dijual dengan harga 2.500/kg. Sedangkan untuk tepung ikan bisa mencapai 10.000-15.000/kg. Selain harga yang lebih murah, ceremenje ini juga memiliki kandungan nutrisi yang tak kalah dengan tepung ikan yakni sebesar 64 persen. Sehingga sangat tepat untuk pengganti tepung ikan pada pakan ternak ayam.” Evi Indah.
Untuk pembelian ceremenje, keempat mahasiswa tersebut membeli di peternak daerah Jatinom Blitar. Dalam sekali pembelian, bisa mencapai 50-100 kg ceremenje segar.
Browster sudah dipasarkan ke beberapa daerah seperti Blitar, Batu, Lumajang, dan Jember. Sasaran produk ini yakni peternak kecil. Browster per kg dijual dengan harga 7.500 dan 14.500 per 2 kg. Browster mulai di produksi pada bulan April 2019 di Balai Besar Penelitian Peternakan di Kota Batu dan sudah melalui 3 kali produksi.
“Untuk pemasaran, saat ini kita masih bermitra dengan menitipkan di toko-toko dan kaki juga sudah menjual melalui bukalapak dan tokopedia. Harapannya nanti, pasar Browster semakin luas, karena ayam yang menggunakan pakan Browster dagingnya lebih padat dan lemaknya lebih tipis jika dibandingkan dengan ayam pemakan pakan ternak konvensional,” pungkas mahasiswa semester 5 tersebut. (meg)