KANAL24, Surabaya – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, didampingi Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPw BI) Jatim, Difi A Johansyah, membuka UMKM Virtual Expo 2020 wilayah Blitar di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (26/11/2020).
Dalam sambutannya Khofifah mengatakan, melalui UMKM Virtual Ekspo 2020 di Blitar diharapkan produk UMKM bisa menemukan market atau pasar yang lebih luas lagi.
Bank Indonesia wilayah Jatim, kata Gubernur, telah menyiapkan komitmen kurasi produk UMKM menjadi penting. Namun kualitas harus terus dimonitor, seperti quality control harus sesuai dengan yang telah ditransaksikan, jikalau permintaan pasar dengan jumlah besar.
Menurutnya, problem yang sering dialami UMKM hendaknya diberikan pendampingan untuk menjaga kontinuitas produk dan quality controlnya secara seksama oleh jajaran kepala daerah, Kadinda, Bank Indonesia dan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
“Seperti arahan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu, bahwa seluruh APBN dan APBD belanjanya kalau Rp 2,5 miliar diwajibkan untuk menyerap produk mikro. Kalau belanja APBN dan APBD di atas Rp 2,5 miliar maka diwajibkan menyerap produk kecil menengah,” ujarnya.
“Artinya masa keemasan UMKM harus bisa melakukan lompatan-lompatan seperti akses pasar yang komperehensif atau kebutuhan branding agar supaya produknya terkenal. Karena masing-masing lembaga pengadaan barang dan jasa kabupaten/kota, provinsi dan sampai tingkat nasional harus bisa terkonfirmasi kepada pelaku UMKM,” imbuhnya.
Selain itu, kata Gubernur, pada saat yang sama harus dibangun akses supaya produk-produk UMKM bertemu pasar ekspornya. Tetapi karena market akses diperlukan bantuan seperti letter of credit (LC) dan proses regestrasi, maka harus ada bantuan pendampingan dari perwakilan Dubes dan BI.
Pemkot Blitar menyambut baik digelarnya UMKM Expo 2020 ini. Kegiatan ini memberikan angin segar bagi pelaku UMKM di Kota Blitar.
“Ini adalah angin segar dan pelepas dahaga yang sangat dinantikan oleh para pelaku UMKM di Kota Blitar dan daerah lain yang turut mengikuti kegiatan ini,” ujar Jumadi.
Jumadi mengatakan, tidak dipungkiri di masa pandemi Covid-19 ini hampir seluruh daerah mengalami kontraksi di sektor ekonomi, termasuk Kota Blitar. Namun, di Jawa Timur termasuk Kabupaten/Kota di dalamnya kontraksi tidak terlaku kuat sehingga diharapkan akan segera bangkit dan pulih seperti semula. (sdk)
