KANAL24, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) tergerus ke zona merah pada perdagangan hari Senin (18/11). Indeks melemah -6 poin (-0,09 persen) ke level 6.122.
Indeks LQ45 -0,12% ke 974. Indeks IDX30 -0,15% ke level 530. Indeks IDX80 -0,15% ke 138. Indeks JII -0,34% ke posisi 678. Indeks Kompas100 -0,19% ke 1.235. Indeks Sri Kehati -0,09 persen ke 383. Indeks SMInfra18 -0,84 persen ke level 317.
IHSG ke zona pelemahan seiring pemberitaan bahwa defisit anggaran RI makin melebar. Kementerian Keuangan menyatakan defisit anggaran hingga 31 Oktober 2019 tercatat sudah mencapai Rp281,9 triliun atau 1,8 persen dari PDB. Sementara itu defisit anggaran hingga Oktober 2019 juga lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018 yang hanya mencapai Rp229,7 triliun atau 1,56 persen dari PDB.
Saham-saham teraktif:
MNCN, MAMI, BBRI, IPTV, TLKM, TCPI, IRRA.
Saham-saham top gainers LQ45:
BRPT, MEDC, CTRA, BBTN, BSDE, INDF, PTPP.
Saham-saham top losers LQ45:
UNVR, INKP, BBNI, ANTM, GGRM, ADRO, WIKA.
Nilai transaksi mencapai Rp5,48 triliun. Volume trading sebanyak 84,07 juta lot saham. Investor asing membukukan jual bersih -Rp430,11 miliar.
Nilai tukar rupiah melemah tipis -0,01 persen ke level Rp14.070 terhadap USD (04.00 pm).
Bursa Asia
Sebagian besar market saham Asia menguat pada perdagangan hari Senin (18/11/2019) setelah bank sentral China secara tak terduga memangkas suku bunga acuan untuk pertama kali sejak 2015. Hal ini memicu spekulasi China akan banyak merilis stimulus ekonomi.
Pergeseren kebijakan baru China menambah harapan bahwa mungkin juga akan lebih serius membuat kemajuan dalam perundingan perdagangan dengan AS.
Media milik pemerintah China pada Sabtu pekan lalu menyatakan AS-China melakukan pembicaraan konstruktif terkait perang dagang melalui sambunga telepon antar pejabat tinggi di antaranya Wakil PM China Lie He dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin.
“Kami melihat momentum ke arah kesepakatan perdagangan secara terbatas dan tentu saja kesepakatan ini akan menghilangkan sentimen negatif yang membebani ekonomi dan market secara nyata,” kata Patrick Schowitz, Analis pada JP Morgan Asset Management seperti dikutip reuters.
Indeks MSCI Asia Pasifik (tidak termasuk pasar saham Jepang) bangkit menguat +0,5 persen.
Market saham China finis menguat di sesi sore. Indeks Shenzhen Component naik 0,7 persen ke 9.715. Indeks Shenzhen Composite menguat pula 0,715 persen ke level 1.617. Bursa saham China menguat sebagai respon keputusan People’s Bank of China yang menetapkan suku bunga acuan di level 2,5 persen.
Pasar saham Hong Kong berhasil bangkit. Indeks Hang Seng di bursa Hong Kong ke zona hijau. Saham unggulan di bursa Hong Kong, Tencent naik 3,13 persen.
Di pasar saham Jepang, Indeks Nikkei 225 menguat saat akhir sesi. Sementara Indeks Topix juga bergerak positif, naik 0,24 persen ke level 1.700. Saham Z Holding atau yang dikenal sebagau Yahoo Jepang dan Line menguat masing-masing 1,2 persen 2,18 persen. Hal ini terjadi setelah Softbank Corp mengumumkan rencana untuk menggabungkan Z Holdings, anak perusahaannya dengan Naver’s Line.
Sedangkan di bursa saham Korsel, Indeks Kospi melemah tipis ke level 2.160. Sementara Indeks S&P/ASX 200 (Australia) juga melemah sebesar -0,4 persen ke posisi 6.766. (sdk)