Kanal24
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Login
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
No Result
View All Result
Kanal24
No Result
View All Result

Cara Kendalikan Cemas di Situasi Sulit, Bagaimana?

Einid Shandy by Einid Shandy
October 5, 2025
in Gaya Hidup
0
Cara Kendalikan Cemas di Situasi Sulit, Bagaimana?
1
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Kanal24, Malang – Di tengah kondisi bangsa yang penuh ketidakpastian, rasa cemas menjadi hal yang lumrah. Tayangan televisi, linimasa media sosial, hingga percakapan sehari-hari sarat dengan isu negatif yang menimbulkan rasa was-was. Namun, di balik kewajaran tersebut, ada ancaman yang perlu diwaspadai: gangguan cemas atau ansietas. Dokter spesialis kedokteran jiwa Rumah Sakit dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor, Lahargo Kembaren, menjelaskan bahwa kecemasan adalah reaksi normal ketika menghadapi situasi tak kondusif. Masalahnya muncul ketika reaksi itu berlebihan sehingga justru melumpuhkan diri.

“Rasa cemas pada dasarnya reaksi positif. Tubuh ingin cepat melindungi diri untuk memastikan keamanan. Tetapi bila berlebihan, ia berubah menjadi gangguan cemas dengan berbagai gejala yang mengganggu aktivitas,” kata Lahargo, Kamis (4/9/2025).

Baca juga:
Valiant Budi Tekankan Pentingnya Keberanian Menulis

Sembilan Gejala Gangguan Cemas

Menurut Lahargo, ada sembilan gejala yang kerap muncul ketika seseorang mengalami ansietas. Gejala ini menyentuh aspek fisik maupun psikologis:

  1. Perasaan khawatir, gelisah, dan panik.
  2. Takut mati atau kehilangan kontrol.
  3. Jantung berdebar lebih kencang.
  4. Napas terasa pendek atau berat.
  5. Gangguan pencernaan: mual, kembung, hingga diare.
  6. Kepala terasa pusing dan berat.
  7. Sensasi kulit gatal atau kesemutan.
  8. Otot kaku, tegang, dan nyeri.
  9. Sulit tidur atau kualitas tidur terganggu.

“Gejala ini bisa datang bersamaan atau sebagian. Jika dibiarkan, gangguan cemas bisa menurunkan kualitas hidup bahkan memicu masalah kesehatan lain,” jelasnya.

Reaktif atau Responsif?

Menariknya, Lahargo menilai kondisi bangsa yang sedang tidak baik-baik saja memunculkan dua sikap mental berbeda di masyarakat: reaktif dan responsif.

  • Reaktif muncul dengan sikap cepat panik, tegang, dan agresif. Sikap ini biasanya justru memperburuk kecemasan.
  • Responsif ditunjukkan dengan sikap tenang, terukur, mencari informasi valid, dan mengambil keputusan bijak.

Untuk melatih diri agar lebih responsif, Lahargo menyarankan pola sederhana yang bisa diingat dengan singkatan B-A-A-R:

  • Breathe (Tarik napas): beri waktu sebelum bereaksi.
  • Assess (Nilai fakta): cek kebenaran informasi dari sumber resmi.
  • Action (Bertindak tepat): lakukan hal yang benar-benar bermanfaat.
  • Reflect (Refleksi): evaluasi dan siapkan langkah berikutnya.

Tetap Waspada, Jangan Berlebihan

Menurut Lahargo, rasa cemas wajar bahkan diperlukan. Masalahnya terletak pada cara mengelola kecemasan. “Waspada itu penting, tapi jangan sampai kehilangan ketenangan. Cemas yang berlebihan hanya akan memperburuk kondisi mental,” ujarnya. Ia menyoroti konsumsi media sosial yang sering menjadi pemicu utama kecemasan berlebih. Fenomena doomscrolling—menyusuri konten negatif tanpa henti—menjadi salah satu penyebab utama meningkatnya ansietas di masyarakat.

Tips Mengelola Cemas di Era Digital

Untuk menjaga kesehatan mental, Lahargo membagikan strategi sederhana yang bisa diterapkan sehari-hari

  • Sadari pola cemas: catat kapan dan konten apa yang memicu kecemasan.
  • Atur batas digital: gunakan timer, mute akun pemicu emosi, dan ikuti akun positif.
  • Cek fakta sebelum bereaksi: jangan terpancing judul sensasional, beri jeda sebelum komentar.
  • Buat jeda fisik: jauhkan ponsel saat tidur atau makan, alihkan dengan aktivitas positif.
  • Isi pikiran dengan hal baik: konsumsi berita positif, praktikkan rasa syukur, lakukan kegiatan offline yang menyenangkan.

Baca juga:
Tips dan Trik Menjadi Elegan untuk Menonjol di Kantor

Otak Butuh Tenang

Lahargo mengingatkan bahwa algoritma media sosial bekerja dengan memberi asupan drama. Namun, otak manusia butuh kedamaian, bukan kekalutan. “Jangan biarkan algoritma mengendalikan hidup Anda. Kitalah yang seharusnya mengendalikan teknologi,” tegasnya. Ia juga menganjurkan masyarakat yang sudah merasa terganggu kesehariannya oleh gejala cemas untuk segera mencari pertolongan profesional. Baik melalui psikolog, psikiater, maupun konselor kesehatan jiwa, dukungan yang tepat dapat mengembalikan kendali atas kesehatan mental. Gangguan cemas bukanlah tanda kelemahan, melainkan kondisi medis yang bisa diatasi. Dengan mengenali gejalanya sejak dini, mengelola respons diri, dan membatasi paparan negatif, masyarakat bisa tetap menjaga ketenangan di tengah situasi sulit. (ptr)

Post Views: 32
Tags: Gangguan CemasKANAL24kanal24.co.idKecemasanPenyakit Mental
Previous Post

SMK NU Ungaran Belajar Dunia Penyiaran di UB Medcom

Next Post

ICoFMR 2025, Pakar FPIK UB Bahas Solusi Circular Economy Perikanan

Einid Shandy

Einid Shandy

Reporter dan penulis Kanal24

Next Post
ICoFMR 2025: UB Pimpin Kolaborasi Riset Laut untuk Ketahanan Pangan Global

ICoFMR 2025, Pakar FPIK UB Bahas Solusi Circular Economy Perikanan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest

ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

August 4, 2023

Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

August 3, 2023

AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

August 4, 2023
oval layer

5 Gaya Rambut yang Tepat untuk Pipi Chubby agar Tampil Lebih Menarik

August 25, 2024
Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

39
Dosen UB Kenalkan Teknologi Pembuatan Pakan Ternak dan Pupuk Organik ke Desa Plandirejo

Dosen UB Kenalkan Teknologi Pembuatan Pakan Ternak dan Pupuk Organik ke Desa Plandirejo

5
Layanan RSUB Kini Terintegrasi dengan Mobile JKN BPJS

Layanan RSUB Kini Terintegrasi dengan Mobile JKN BPJS

4

Review Film : Glass Onion: A Knives Out Story

3
ICoFMR 2025: UB Pimpin Kolaborasi Riset Laut untuk Ketahanan Pangan Global

ICoFMR 2025, Pakar FPIK UB Bahas Solusi Circular Economy Perikanan

October 5, 2025
Cara Kendalikan Cemas di Situasi Sulit, Bagaimana?

Cara Kendalikan Cemas di Situasi Sulit, Bagaimana?

October 5, 2025
SMK NU Ungaran Belajar Dunia Penyiaran di UB Medcom

SMK NU Ungaran Belajar Dunia Penyiaran di UB Medcom

October 4, 2025
ICoFMR 2025: UB Pimpin Kolaborasi Riset Laut untuk Ketahanan Pangan Global

Prof. Soottawat Benjakul Paparkan Inovasi Aditif Alami untuk Pangan Laut Aman di ICoFMR 2025

October 4, 2025

Popular Stories

  • ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Gaya Rambut yang Tepat untuk Pipi Chubby agar Tampil Lebih Menarik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Sistem Swiss Manager Dalam Catur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berita
  • Tentang Kanal24
  • Galeri
  • Layanan
  • Pedoman Media Siber
Copyright Kanal24.com 2023

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan

Copyright Kanal24.com 2023