KANAL24, Malang – Koperasi Indonesia telah memasuki usia ke 74 tepat hari ini, Senin (12/7/2021). Perayaan Hari Koperasi Nasional (HARKOPNAS) ini dilaksanakan secara daring yang dihadiri oleh seluruh pelaku koperasi di Indonesia. Penasehat DEKOPIN sekaligus Menteri PPN/Kepala Bappenas, Dr. Suharso Mohoarfa menuturkan pandemi Covid-19 telah menjadi masalah global, upaya penanggulangan dampak dari covid-19 memerlukan kolaborasi antar pemangku kepentingan. Koperasi sebagai wadah usaha dan kolaborasi bersama UMKM memiliki peranan penting dalam membantu penanganan dampak dan pemulihan ekonomi.
“Tantangan yang dihadapi oleh koperasi nasional khususnya di masa pandemi harus dijadikan momentum untuk mengubah cara kerja koperasi yang lebih efisiean serta menghadirkan isu yang baru. Modernisasi koperasi mulai dari tata kelola, model bisnis, hingga kelembagaan diperlukan agar koperasi lebih adaptif dalam menjawab perkembangan zaman,” tuturnya.
Koperasi dapat tumbuh dan berkembang, serta lebih berperan dalam menggerakkan perekonomian nasional yang lebih berdaya saing dan berkelanjutan, misalnya melalui tingkatan peran dalam rantai produksi nasional maupun global, peningkatan partisipasi dalam pembangunan infrastruktur nasional serta peningkatan peran dalam keuangan industri.
Sementara itu, Ketua Penasehat DEKOPIN, Prof. Fadel Muhammad mengatakan Hari koperasi ke 74 diharapkan menjadi momentum untuk memupuk semangat gotong royong diatas segalanya. Semangat tolong menolong dalam kemandirian ekonomi untuk memupuk kemandirian bangsa di tengah ancaman krisis yang ada di depan mata.
“Dengan semangat kemandirian, kita yakin dan percaya koperasi bisa bangkit menjadi pelopor kemandirian bangsa dan kejayan Indonesia,” tegasnya.

Kemudian, Ketua Umum DEKOPIN, Dr. Sri Untari Bisowarno menjelaskan pemilihan tema HARKOPNAS tahun ini, yaitu “Transformasi Digital Koperasi Menuju Bisnis Modern yang Kuat dan Bermartabat” merupakan bagian dari ikhtiar koperasi bahwa dunia sudah tidak lagi di atas kertas melainkan sudah ada di atas gadget dengan mengandalkan internet sebagai satu-satunya alat untuk menghubungkan masyarakat di seluruh dunia.
Menurut Sri Untari, di era teknologi 4.0, penting sekali bagi koperasi untuk bertransformasi kepada digitalisasi. Digitalisasi menjadi hal yang pokok untuk dilakukan. Koperasi tidak boleh tertinggal oleh zaman karena koperasi mampu masuk ke ranah apapun. Maka, sangat penting bagi koperasi untuk masuk ke dunia digital.
“Pandemi Covid-19 juga menurunkan produk koperasi 8-10 persen, mengurangi kecepatan koperasi bergerak hingga 40 persen. Ini tidak boleh menjadi kendala kita. Koperasi harus mampu menjawab tantangan dan kondisi ini,” Katanya dengan semangat.
Lanjutnya, Indonesia dengan 275 juta penduduk yang 65 persennya diisi oleh generasi milenial dan Gen Z, menandakan bahwa bonus demografi ini telah datang. Koperasi harus melakukan regenerasi agar tumbuh dan berkembang, jiwa-jiwa muda berkoperasi yang mampu membangkitkan semangat juang gerakan koperasi menjadi solusi bangsa dan negara.
“Kami ingin mencetak 5 juta milenial berkoperasi, mari pelan-pelan menciptakan generasi baru di koperasinya masing-masing. Kalau ada rapat anggota berikan kesempatan kepada anak-anak muda untuk menjadi pengurus, minimal 30-50 persen untuk proses regenerasi agar anak-anak ini tidak merasa koperasi teralalu jadul, terlalu kuno,” pesan Sri Untari kepada pelaku koperasi. (Meg)