KANAL24, Malang – Munculnya permasalahan penolakan pemakaman jenazah di beberapa daerah, direspon cepat oleh tim satgas pencegahan Covid-19 Universitas Brawijaya (UB). Bersinergi dengan Kampung Lingkar Kampus, tepatnya di Kampung Cempluk (sekitar UB Kampus Dieng), senin 13/9/2020 dilaksanakan simulasi penanganan jenazah Covid-19.
Pendamping pada simulasi ini adalah dokter forensik dari Fakultas Kedokteran UB, yaitu dr. Dwi Fitrianti Arieza P, Sp.F ; dr. Eriko Prawestiningtyas, Sp.F dan dr. Ayunda Dewi Jayanti.
“Di kegiatan ini, kami tim dokter akan mensosialisasikan tentang tata laksana jenazah pada kondisi pandemi Covid-19. Sosialisasi ini dilakukan supaya masyarakat mengetahui Bagaimana perawatan jenazah Covid-19 di RS dan agar tidak muncul kekhawatiran, tapi juga tidak menyepelekan dan tetap tidak abai. Sehingga, tidak ada alasan masyarakat untuk menolak jenazah,” jelas Eriko.
Menurut penuturan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FK UB tersebut, sampai saat ini kasus penolakan jenazah di Malang masih kondusif. Simulasi seperti ini penting dilakukan untuk mengedukasi dan memotivasi masyarakat untuk ikut gotong royong saat di pemakaman dengan ketentuan protokol yang berlaku.
Peserta yang mengikuti simulasi adalah masyarakat dari 2 RW Dusun Sumberjo (Kampung Cempluk). Penggagas Jaringan Kampung Nusantara, Redy Eko Prasetyo mengatakan simulasi ini penting bagi warga karena ketika kondisi darurat/lockdown total, maka warga telah memiliki SOP yang benar dan sesuai dengan karakteristik Kampung, serta tidak menimbulkan kepanikan.
Melalui gotong royong, warga secara otomatis memahami tugas dan peran masing-masing sesuai dengan rembug yang telah dilakukan saat persiapan simulasi serta sesuai struktur kepanitiaan yang telah terbentuk.(meg)