KANAL24, Surabaya – Untuk mencegah gizi buruk dan bahaya stunting pada anak Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga ketahanan pangan keluarga melalui budidaya tanaman sayur. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua VIII PP Muslimat NU, H Ariza Agustina dalam webinar tentang ketahanan pangan keluarga, Senin (31/8/2020).
Ia mengatakan ikhtiar untuk menjaga ketahanan pangan nasional bisa dimulai dari rumah masing-masing, dan jika dimungkinkan juga bisa mengajak tetangga di lingkungan sekitar. Diantaranya, menanam jenis tanaman mpon-mpon, cabe, tomat, dan sayur-sayuran melalui media polybag di pekarangan rumah serta pola hydroponic yang relatif bisa dilakukan di lahan yang tidak terlalu luas.
“Muslimat NU mengajak masyarakat membangun ketahanan pangan di lingkungan masing- masing mulai dari hidroponik sederhana di lingkungan lahan yang terbatas, kemudian polybag, sampai di media vas atau pot yang besar, karena bisa diisi macam-macam tanaman,” katanya.
Muslimat NU sebagai organisasi perempuan memiliki kewajiban untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat melalui edukasi gizi.
Ia mengakui dimasa pandemi ini, edukasi gizi utnuk masyarakat jelas terganggu. Sebab sebagian besar edukasi dan sosialisasi harus dilaksanakan secara online atau virtual.
Sementara tidak semua masyarakat memiliki kemudahan akses terhadap perangkat teknologi. Karena itu, ia berharap ada perhatian lebih dari pemerintah dan juga pihak-pihak terkait terutama produsen, untuk dapat berperan memberikan edukasi gizi dan informasi produk yang tepat kepada masyarakat luas.
Dengan perbaikan gizi mampu menyelesaikan permasalahan stunting di Indonesia yang masih berada pada angka 30,8%. Merujuk pada ambang batas yang ditetapkan WHO (20%), maka Indonesia masih tergolong sebagai negara dengan prevalensi stunting yang tinggi.(sdk)