Kanal24, Malang – Prof. Sri Suhartini, STP., M.Env.Mgt., Ph.D., PGCert., IPM., secara resmi dianugerahi gelar Profesor dalam bidang Teknik Lingkungan Agroindustri pada Fakultas Teknologi Pertanian (FTP), Universitas Brawijaya. Prestasi ini semakin menegaskan kiprahnya dalam mengembangkan teknologi berkelanjutan berbasis biomassa dan limbah melalui Center of Excellence (COE) Bioenergy & Biorefinery FTP UB.
Dalam pameran yang diselenggarakan oleh Universitas Brawijaya dan Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat pada Rabu (20/11/2024) di UB, COE Bioenergy & Biorefinery memamerkan berbagai inovasi berbasis biomassa dengan slogan “From Nature to Sustainability.” Prof. Sri menjelaskan bahwa keberadaan COE ini bertujuan mengubah biomassa dan limbah menjadi bioenergi serta bioproduk yang berkontribusi pada ekonomi sirkular.
Pada pameran tersebut, beberapa karya unggulan hasil penelitian ditampilkan, antara lain:
- Biopelet dari Berbagai Biomassa
Biopelet ini merupakan hasil penelitian yang didanai LPDP, dirancang sebagai sumber energi ramah lingkungan dengan keunggulan anti karat dan tahan korosi. - Biodiesel dari Limbah Minyak Goreng
Inovasi ini mengolah limbah minyak goreng menjadi bahan bakar biodiesel, mendukung pengurangan limbah sekaligus meningkatkan keberlanjutan energi. - Budidaya Maggot untuk Sirkular Ekonomi
Teknologi budidaya maggot dari limbah makanan menghasilkan produk berupa pelet hitam dan biokomposer yang dapat dimanfaatkan dalam sektor pertanian, menciptakan siklus ekonomi sirkular yang efisien. - Alat Jester dengan Sensor IoT
Perangkat ini mengintegrasikan teknologi sensor untuk mengontrol parameter seperti suhu dan pH, mendukung produktivitas biogas dari berbagai biomassa. - PSA Swing untuk Energi Listrik
Sistem Pressure Swing Adsorption (PSA) merupakan hasil kolaborasi riset 2024, yang memurnikan biogas hingga kandungan metana mencapai 90% atau lebih, sehingga dapat diubah menjadi energi listrik secara efisien.
Menurut Prof. Sri, inovasi-inovasi ini telah dipamerkan di berbagai acara dan mendapatkan perhatian dari sejumlah pihak yang tertarik menjalin kerjasama, baik dalam pengembangan produk maupun teknologi. “Kami terus mendorong agar hasil penelitian ini dapat diadopsi oleh industri, mulai dari skala prototipe hingga penerapan komersial,” ujarnya.
Selain itu, COE Bioenergy & Biorefinery juga membuka peluang kolaborasi lintas sektor, mengintegrasikan riset akademis dengan kebutuhan industri untuk menciptakan solusi berkelanjutan berbasis biomassa.
Dengan fokus pada teknologi ramah lingkungan, inovasi yang dihasilkan tidak hanya mendukung pelestarian lingkungan, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dan optimalisasi limbah. Keberlanjutan riset ini diharapkan mampu membawa dampak positif bagi pengembangan sektor agroindustri di Indonesia dan mendukung visi FTP Universitas Brawijaya sebagai pelopor teknologi terapan berbasis biomassa.
“Melalui karya-karya ini, kami ingin menunjukkan bahwa limbah bukanlah akhir, melainkan awal dari inovasi berkelanjutan yang bermanfaat bagi kehidupan,” pungkas Prof. Sri. (nid/una)