Kanal24, Malang – Sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia, Kota Malang terus berkomitmen meningkatkan kualitas pariwisatanya melalui berbagai upaya strategis. Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah menyelenggarakan Pelatihan Berbasis Kompetensi Tour Travel Guide, hasil kolaborasi antara Balai Pusat Latihan Perhotelan (BPLP) Brawijaya dan Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal, dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker PMPTSP) Kota Malang.
Pelatihan yang berlangsung sejak 19 hingga 24 Mei 2025 di The Grand Palace Hotel Malang ini bertujuan mencetak pemandu wisata profesional yang siap bersaing di industri pariwisata. Dua bidang utama yang menjadi fokus pelatihan adalah terapis spa dan tour travel guide, namun pelatihan tour travel guide menjadi sorotan utama karena berperan langsung dalam meningkatkan pengalaman wisatawan.
Baca juga:
Cegah PMK, FKH UB Salurkan 500 Dosis Vaksin untuk Peternak Sapi Malang Raya

Kepala Disnaker PMPTSP Kota Malang, Arif Tri Sastyawan, dalam sambutannya menjelaskan alasan dipilihnya bidang pemandu wisata dalam program ini.
“Kota Malang adalah kota wisata yang sangat potensial. Dengan pelatihan ini, kami berharap masyarakat bisa lebih siap dan mampu mengembangkan pariwisata di daerahnya,” ungkap Arif.
Sebanyak 56 peserta dari 52 kelurahan terlibat aktif dalam pelatihan ini. Mereka tidak hanya dibekali teori di dalam kelas, tetapi juga diberi pengalaman nyata melalui simulasi dan praktik lapangan, termasuk ujian sertifikasi resmi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Sertifikasi ini menjadi modal penting bagi peserta untuk terjun langsung ke dunia kerja di sektor pariwisata.
Pada Kamis, 22 Mei 2025, para peserta melaksanakan praktik lapangan dengan mengunjungi sejumlah destinasi wisata unggulan di Kota Malang, seperti Museum Panji, Museum Brawijaya, Kampung Warna-Warni, Makam Ki Ageng Gribig, hingga Kajoetangan Heritage. Kegiatan ini menjadi momen paling berkesan dalam pelatihan karena memberi kesempatan langsung bagi peserta untuk menerapkan materi yang telah dipelajari.
Manajer Operasional BPLP Brawijaya, Munirul Ikhwan, menekankan pentingnya pengalaman langsung bagi para peserta.
“Kami ingin peserta mendapatkan pengalaman nyata dalam memandu wisatawan, mulai dari mempersiapkan perjalanan hingga menyampaikan informasi menarik di lokasi wisata,” jelas Munirul.
Salah satu peserta, Rr. Dewi Ari Setiyowati, dari organisasi Purna Paskibraka Indonesia 2008, mengaku sangat menikmati proses pelatihan ini. Menurutnya, selain memperluas wawasan, kegiatan ini memberinya pengalaman berharga sebagai calon pemandu wisata.
“Pelatihan ini menyenangkan dan bermanfaat. Kami tidak hanya belajar teori, tetapi juga simulasi dan praktik langsung di bus menuju destinasi wisata. Banyak tempat di Malang yang baru saya ketahui berkat pelatihan ini,” ujarnya.

Baca juga:
Malang Autism Center Hadirkan Harapan Baru Anak Autis
Dewi berharap bisa menjadi pemandu wisata profesional dan mengedukasi teman-temannya mengenai potensi wisata Kota dan Kabupaten Malang.
“Malang punya banyak destinasi yang indah, bukan hanya wisata buatan tapi juga alam yang memukau. Saya ingin mengenalkan semua itu kepada wisatawan dengan cara yang menarik,” tambahnya.
Pelatihan ini menjadi bukti bahwa pengembangan sumber daya manusia di sektor pariwisata adalah investasi jangka panjang. Dengan membekali warga dengan keahlian dan sertifikasi resmi, pemerintah berharap dapat menghadirkan wajah baru pariwisata Malang yang lebih profesional, kompeten, dan berdaya saing tinggi di kancah nasional maupun internasional. (nid)