Kanal24
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Login
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
No Result
View All Result
Kanal24
No Result
View All Result

Dapur sebagai Ruang Hidup Budaya: “Nguri-Uri Budaya Pawon”

Einid Shandy by Einid Shandy
November 6, 2025
in Hiburan
0
Dapur sebagai Ruang Hidup Budaya: “Nguri-Uri Budaya Pawon”

Dapur sebagai Ruang Hidup Budaya: “Nguri-Uri Budaya Pawon” (Yordan/Kanal24)

15
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Kanal24, Malang – Di tengah derasnya arus modernisasi dan perubahan gaya hidup urban, keberadaan dapur tradisional atau pawon perlahan kehilangan makna filosofisnya. Padahal, dalam kehidupan masyarakat Jawa, pawon bukan sekadar tempat memasak, tetapi juga ruang perjumpaan, perenungan, dan pembelajaran nilai-nilai budaya. Dari sinilah gagasan “Nguri-Uri Budaya Pawon” lahir—sebuah upaya untuk mengembalikan fungsi dapur sebagai jantung kehidupan sosial dan kultural masyarakat.

Acara Nguri-Uri Budaya Pawon diselenggarakan pada 5–6 November 2025 di Kampung Budoyo Ketawanggede, Jl. Kerto Pamui, Malang. Kegiatan ini diinisiasi oleh Direktorat Kerja Sama Kebudayaan, Direktorat Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, bekerja sama dengan Kompartemen Kebudayaan IKA Universitas Brawijaya. Dukungan juga datang dari BPOM, Universitas Brawijaya, Festival Kampung Ketawanggede, serta Komunitas Ko Lijo.

Baca juga:
MTN dan Miles Films, Nyalakan Obor Kebangkitan Film Indonesia

Penampilan anak-anak dalam acara Nguri Uri Budaya Pawon (Yordan/Kanal24)

Pawon sebagai Ruang Sosial, Edukatif, dan Kultural

Melalui rangkaian kegiatan yang berlangsung dua hari penuh, Nguri-Uri Budaya Pawon berupaya mengembalikan dapur sebagai ruang multifungsi: sosial, edukatif, dan kultural. Dapur dipandang bukan hanya sebagai tempat mengolah bahan makanan, tetapi juga tempat berkumpulnya keluarga, warga, dan lintas generasi untuk berbagi pengalaman serta memperkuat ikatan sosial.

Seperti disampaikan kepada Kanal24 pada Rabu (05/11/2025) Dr. Tri Wahyu Nugroho, S.P., M.Si., Sekretaris PPID Universitas Brawijaya, pawon memiliki peran vital dalam kehidupan masyarakat. “Pawon adalah tempat kita meramu kebutuhan hidup. Namun yang lebih penting, pawon juga tempat berinteraksi, tempat pengetahuan, bahkan tempat membangun budaya yang baik dari hal yang paling privat,” ujarnya.

Trie Utami, penyanyi sekaligus budayawan saat menyampaikan materi di dekat Pawon Tradisional (Yordan/Kanal24)

Makna mendalam ini juga ditegaskan oleh Trie Utami, penyanyi sekaligus budayawan yang menjadi bintang tamu dalam acara tersebut. Ia menyampaikan refleksi tentang dapur sebagai ruang spiritual dan budaya. “Dapur itu ruang doa, ruang perjumpaan, ruang untuk mengingat kembali keberdayaan keluarga. Kita harus memaknai dapur bukan sekadar tempat memasak, tapi juga tempat menjaga filosofi dan kecukupan gizi keluarga,” ucapnya.

Rangkaian Acara yang Merangkul Tradisi dan Kreativitas

Selama dua hari pelaksanaan, Kampung Ketawanggede menjadi panggung budaya yang hidup. Beragam kegiatan dihadirkan, mulai dari pertunjukan seni tradisi seperti Nyeletang Keroncong, Tari Kreasi Sajoo, Tari Bapang SD, hingga Singo Barong Kampung Cempluk, yang merepresentasikan keragaman budaya lokal.

Sisi edukatif diwujudkan melalui Diskusi Publik dan Peluncuran Buku “Lelang Jagoan” dalam program Pawon Cilik. Sementara itu, semangat kebersamaan terlihat dalam Demonstrasi Memasak “Cuthuk Geni”, di mana warga dan peserta belajar mengolah masakan tradisional berbahan lokal.

Selain itu, hadir pula sejumlah narasumber dan akademisi, di antaranya Dr. Ari Ambarwati, M.Pd., Dr. Dwi Cahyono, Dr. Redy Eko Prastyo, S.Psi., M.I.Kom., Prof. Dr. Sucipto, STP., MP., IPU., Titis Sari Kusuma, S.Gz., M.P., dan Sri Widji Wahyuning. Mereka membahas peran budaya kuliner dalam membangun karakter bangsa dan pentingnya pelestarian nilai-nilai tradisional di ruang domestik.

Ketua Kompartemen Kebudayaan IKA UB, Dr. Redy Eko Prastyo, menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari inisiatif Kampung Lingkar Kampus UB yang bertujuan mempertemukan mahasiswa dan warga dalam ruang budaya bersama. “Kami ingin menjadikan pawon sebagai dapur ilmu pengetahuan dan dapur peradaban. Kampung ini dihuni banyak mahasiswa, dan kami ingin mereka belajar budaya tidak hanya di ruang kuliah, tapi juga di ruang hidup masyarakat,” ujarnya.

Spirit Pelestarian dan Harapan untuk Masa Depan

Nguri-Uri Budaya Pawon tidak hanya menampilkan sisi estetika dari tradisi, tetapi juga mengandung pesan sosial yang kuat: menjaga kearifan lokal di tengah modernitas. Dengan menjadikan pawon sebagai ruang terbuka untuk dialog lintas generasi, kegiatan ini mendorong pelestarian budaya yang berkelanjutan.

Foto bersama para pimpinan di acara Nguri Uri Budaya Pawon (Yordan/Kanal24)

Menurut Ogi Setiawan, Sekretaris Kelurahan Ketawanggede, acara ini memberikan dampak positif bagi warga. “Budaya pawon ini luar biasa. Kita semua punya kenangan tentang dapur. Semoga tradisi ini bisa terus berlanjut dan memberi dampak ekonomi serta sosial yang baik bagi masyarakat,” katanya.

Selain memperkuat nilai-nilai budaya, kegiatan ini juga membuka peluang pengembangan ekonomi lokal dan wisata budaya. Model pelestarian berbasis komunitas seperti ini bisa direplikasi di daerah lain sebagai strategi untuk menjaga keberlanjutan budaya sekaligus memperkuat ketahanan pangan masyarakat.

Menjaga Api Budaya dari Dapur

Melalui Nguri-Uri Budaya Pawon, masyarakat diajak untuk kembali “menyalakan api dapur” bukan hanya secara harfiah, tetapi juga secara simbolik—api semangat, pengetahuan, dan kebersamaan. Dapur menjadi simbol dari keseharian yang sarat makna; tempat di mana budaya lahir, tumbuh, dan diwariskan.Spirit pawon yang diangkat dalam acara ini menjadi pengingat bahwa menjaga budaya tidak selalu harus melalui hal besar. Justru, dari ruang paling sederhana—seperti dapur—identitas bangsa dapat terus menyala, menjadi sumber kekuatan untuk membangun peradaban yang berakar pada nilai-nilai lokal dan kebersamaan. (nid/yor)

Post Views: 139
Tags: Budaya dari Dapurbudaya lokalDapurDapur TradisionalKANAL24kanal24.co.idLokalNguri Uri Budaya PawonPelestarianSeni dan Budayauniversitas brawijaya
Previous Post

UMKM dan Koperasi Harus Jadi Bagian Hilirisasi Nasional

Next Post

Hilirisasi Jadi Kunci Pemerataan Pertumbuhan Nasional

Einid Shandy

Einid Shandy

Reporter dan penulis Kanal24

Next Post
Hilirisasi Jadi Kunci Pemerataan Pertumbuhan Nasional

Hilirisasi Jadi Kunci Pemerataan Pertumbuhan Nasional

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest

ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

August 4, 2023

Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

August 3, 2023
oval layer

5 Gaya Rambut yang Tepat untuk Pipi Chubby agar Tampil Lebih Menarik

August 25, 2024

AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

August 4, 2023
Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

39
Pemkot Malang Tingkatkan Sinergi dan Soliditas Demi Keamanan Wilayah

Pemkot Malang Tingkatkan Sinergi dan Soliditas Demi Keamanan Wilayah

8
Budayakan Gaya Hidup Sehat, Fapet UB Gelar Latihan Jalan Nordik

Budayakan Gaya Hidup Sehat, Fapet UB Gelar Latihan Jalan Nordik

7
Manfaat Naik Turun Tangga Setiap Hari Bagi Kesehatan

Manfaat Naik Turun Tangga Setiap Hari Bagi Kesehatan

7
BNI Buka Peluang Lulusan Muda Melalui ADP 2025

BNI Buka Peluang Lulusan Muda Melalui ADP 2025

November 13, 2025
Persiapkan Diri Menuju Dunia Kerja: Dian Eko Wicaksono Tekankan Pentingnya Hard Skill dan Soft Skill

Persiapkan Diri Menuju Dunia Kerja: Dian Eko Wicaksono Tekankan Pentingnya Hard Skill dan Soft Skill

November 13, 2025
Pengmas FEB UB Dorong Pemerataan Ekonomi Melalui Kajian Kebijakan Fiskal Daerah

Pengmas FEB UB Dorong Pemerataan Ekonomi Melalui Kajian Kebijakan Fiskal Daerah

November 13, 2025
Optimalkan Peran Koperasi, FEB UB Latih Pengelola Kopwan se- Kecamatan Singosari

Optimalkan Peran Koperasi, FEB UB Latih Pengelola Kopwan se- Kecamatan Singosari

November 13, 2025

Popular Stories

  • ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Gaya Rambut yang Tepat untuk Pipi Chubby agar Tampil Lebih Menarik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Sistem Swiss Manager Dalam Catur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berita
  • Tentang Kanal24
  • Layanan
  • Pedoman Media Siber
Copyright Kanal24.com 2023

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Berita Terkini‎
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan

Copyright Kanal24.com 2025