KANAL24, Malang – Slogan SMK Bisa ternyata bukan siapan jempol semata. Hal ini dibuktikan dengan karya baju dua siswa SMKN 3 Malang yang baru saja tampil pada ajang Frontrow Paris 2022. Dalam jumpa pers setelah kembali dari Paris, Kepala Sekolah SMKN 3 Malang Dra. Lilik Sulistyowati, M.Si menjelaskan bahwa busana karya siswa SMKN 3 Malang tidak hanya sekedar fashion show namun juga dibeli oleh pengunjung disana.
“Kami baru kembali hari jum’at kemarin dan dalam ajang Frontrow ini kami mengikuti mulai dari sesi pemotretan, trunk show, fashion show hingga pop store,” kata Lilik, Senin (9/12/2022).
Dua siswa tersebut adalah Wang Sinley Viriya dari kelas XII Desain Busana dan Nadiah Atha Syakirah Ibrahim dari kelas XI Tata Busana yang menampilkan tema Veron atau terasering. Tema yang diambil unik karena terinspirasi dari terasering pertanian di Ngadas kawasan Bromo.
“Tema yang diambil oleh siswa kami unik karena penuh dengna sentuhan lokal yaitu dari Ngadas Bromo namun dalam eksekusinya disesuaikan dengan kebutuhan pangsa pasar Paris untuk musim dingin,” lanjutnya.
Hal ini dibenarkan oleh mentor siswa Agus Sunandar. Menurut desainer kenamaan Kota Malang ini tema yang dipilih oleh siswa SMKN 3 Malang tepat karena di Paris terdapat empat musim dan akan memasuki musim dingin.
“Tema mereka tepat karena beberapa bulan lagi Paris akan memasuki musim dingin namun yang paling penting menurut saya sebagai mentor adalah keinginan kuat mereka untuk mejalani semua tahap hingga bisa ke Paris,” kata Agus.
Dirinya yakin potensi dari siswa SMK di Jatim terutama SMKN 3 Malang tidak kalah dengan daerah lain bahkan sudah menasional namum perlu dukungan berbagai pihak agar karya mereka dapat mendunia.
Dalam prosesnya Agus menjelaskan bahwa desain karya siswa SMKN 3 Malang ini sudah melewati kurasi yang ketat dari IFC pusat. Dua desainer kenamaan Deden Siswanto dan Ali Charisma menjadi kurator karya mereka.
Dalam kesempatan yang sama Wang Sinley dan Nadiah mengaku bangga dapat terlibat dalam ajang Frontrow Paris. Menurut mereka ini menjadi pengalaman yang tidak terlupakan dan memberi banyak kemampuan terutama selama masa mentoring hingga pelaksanaan fashion show.
“Pengalaman kemarin sangat membanggakan karena banyak ilmu baru dari mentor, kurator hingga suasana show di Paris yang sudah sangat berkembang. Saya bertemi kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses ini,” kata Wang.
Senada dengan Wang, Nadiah juga mengaku pengalaman show Paris sangat berkesan karena membutuhkan proses dan usaha yang lebih untuk menjalaninya. Dirinya juga mengaku senang karena beberapa baju dan aksesoris dari SMKN 3 Malang tidak hanya tampil dalam peragaan busana melainkan laku terjual dalam sesi Popstore.
“Kami bangga karena desain bajunya tidak hanya tampil tapi juga laku. Ini membuktikan karya anak Indonesia juga diminati pasar di luar negeri,” pungkas Nadiah. (sdk)