KANAL24, Malang – Kemandirian alat utama sistem senjata (Alutsista) yang mampu di produksi dalam negeri terus digaungkan oleh pemerintah. Melalui Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional yang di selenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional tahun ini mengambil tema desain dan prototipe kapal untuk pertahanan.
Kontes ini tidak disia-siakan oleh tim Infisher FPIK UB yang mengirim 8 tim untuk mengikuti kontes bergengsi tersebut. Menurut Muhamad Dafa’anh terdapat enam kategori lomba yan tersedia dan tim dari UB mampu meloloskan empat tim menjadi finalis pada tiga kategori.
“Ada empat finalis dari UB yang masuk pada kategori desain kapal selam permukaan, kapal patrol pantai dan kapal patrol lepas pantai,” kata Dafa’anh, Kamis (7/10/2021).
Dalam kesempatan yang sama anggota tim lainnya Syafril Mayu D menjelaskan bahwa dalam desain yang mereka ajukan memiliki beberapa keunggulan.
Desain kapal selam memiliki deck khusus yang dapat didarati oleh helikopter anti kapal selam yang mampu menjadi mata di udara bagi kapal selam. Helikopter ini mampu mendarat di permukaan kapal selam sehingga dapat mempermudah pergerakan pasukan dan awak kapal selam. Selain itu desain kapal juga memiliki dua tabung berbeda dengan desain yang saat ini menjadi rujukan bagi kapal selam.
Sedangkan untuk kapal patroli yang mengandalkan kecepatan dan kelincahan manuver, tim dari FPIK UB ini menyodorkan desain lambung trimaran bagi kapal patroli yang diyakini mampu membuat laju kapal lebih lincah dan cepat.
Kapal patrol ini nantinya dilengkapi dengan persenjataan dan navigas yang memadai sehingga mampu mengendus pergerakan musuh atau perompak. Sebagai mata tambahan, kapal patrol ini juga di lengkapi dengan drone sebagai perpanjangan mata dari kapal patroli untuk melakukan pengintaian. (sdk)