Kanal24, Malang – Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya, Malang pamerkan berbagai fasilitas dan sarana prasarana baru di puncak acara Dies Natalis ke-26 FTP UB Kamis (25/1/2024) lalu.
Dekan FTP UB, Prof. Yusuf Hendrawan mengungkapkan bahwa terdapat lima fasilitas dan sarana prasarana yang diresmikan, salah satunya adalah Unit Layanan Terpadu sebagai komitmen mewujudkan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) di lingkungan FTP UB.
“Nah, untuk menuju itu (WBBM), makanya kita harus membangun namanya kantor terpadu kantor layanan terpadu nah, ini sudah kita bangunkan di Gedung Layanan Bersama (GLB) itu kantor layanan terpadu untuk bidang umum, perlengkapan, kemasiswaan dan akademik sehingga nanti kinerja pelayanan kita akan bisa lebih optimal, lebih profesional, lebih transparan dan memudahkan bagi para pengguna untuk mendapatkan layanan kami.” terangnya.
Prof. Yusuf juga menjelaskan bahwa FTP UB juga meresmikan Corporate Laboratorium hasil kerjasama antara dengan PT Pupuk Indonesia yang dapat memproduksi Nano-Biochar (Nano-BC) atau nano fertilizer.
“Corporate Laboratorium ini kita kerjasama dengan PT Pupuk Indonesia dengan alat-alat yang canggih, kita bisa menghasilkan nano biochar atau nano fertilizer nah, ini tadi sudah mendapatkan apresiasi dari Pak Rektor bahwa memang kita harus mempercepatnya yang namanya corporate laboratorium.” jelasnya.
Selain itu, Prof. Yusuf juga mengungkapkan bahwa FTP UB kini telah resmi menjadikan Bioenergi dan Biorefinery sebagai Center of Excellence (CoE) yang baru.
“Tahun lalu, FTP sudah meresmikan Center of Excellence untuk umbi dan rimpang tahun ini, kita menambah lagi center of excellence kita yaitu bioenergi dan biorevinery atau energi terbarukan dan juga pengelolaan limbah sehingga FTP, mungkin yang fakultas lain belum punya, FTP sudah punya dua center of excellence.” ujarnya.
Sebagai upaya untuk menjadi bagian dalam perkembangan artificial intelligent, FTP UB juga meresmikan Kompartemen Bioartificial Intelligence yang dapat diimplementasikan dalam bidang Agrokompleks.
“Fokus arah penelitian kita nanti ke depan adalah kecerdasan buatan di mana sekarang sudah mulai masuk kurikulum kecerdasan buatan untuk semua Fakultas, kita membentuk yang namanya Bioartificial Intelligence produk-produknya yang berbasis kecerdasan buatan sudah bisa diimplementasikan di berbagai bidang, di bidang agrokomplek” terang Prof. Yusuf.
Menurutnya, FTP UB tidak hanya berfokus pada aspek pelayanan dan pengembangan riset tetapi juga harus membawa kebermanfaatan bagi Masyarakat. Oleh sebab itu, pihaknya merilis tim pendampingan Good Manufacturing Practices (GMP) yang melibatkan 50 mitra di Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Kota Batu.
“Tim GMP itu akan mendampingi, membimbing para mitra, kita punya 50 mitra di PLUT Kota Batu itu kita dampingi supaya mereka mendapatkan sertifikat CPPOB yaitu Cara Produksi Pangan Olahan yang aik dan mereka sudah mendapatkan sertifikasi itu artinya FTPUB sudah berkontribusi kepada UMKM khususnya untuk bidang ketahan pangan dan keamanan pangan.” terangnya.
Disinggung memiliki raihan rasio 20% Guru Besar di lingkungan Universitas Brawijaya, Prof. Yusuf mengungkapkan bahwa pihaknya memiliki keinginan untuk dapat mewujudkan one professor, one compartment kedepannya.
“Kalau di luar negeri kan one professor, one laboratorium kalau di Indonesia tidak memungkinkan karena alat-alat lab kita harus sharing sehingga one professor, one laboratorium itu masih mungkin agak sulit untuk kita raih, makanya saya mencanangkan one professor, one compartment. One compartment itu bisa berupa laboratorium, bisa berupa COE, center of excellence atau berupa research group, atau berupa pusat studi.” ucapnya. (skn/din)