Kanal24, Malang – Universitas Brawijaya (UB) merayakan Dies Natalis dengan Sidang Pleno Terbuka Majelis Wali Amanat (MWA) pada Minggu (05/01/2025), menyoroti transformasi kampus menuju perguruan tinggi inklusif dan berdaya saing global. Rektor UB, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc., memaparkan capaian dan visi masa depan universitas dalam pidato panjangnya yang menyentuh berbagai aspek penting.
“Alhamdulillah, capaian ini adalah hasil kerja keras kita bersama,” ungkap Prof. Widodo. Ia menegaskan bahwa UB terus berupaya meningkatkan akses pendidikan, khususnya bagi kelompok rentan, termasuk mahasiswa difabel dan mereka dengan keterbatasan ekonomi.
Saat ini, lebih dari 10% mahasiswa UB menerima beasiswa, dengan total pembebasan dan keringanan UKT mencapai Rp100 miliar per tahun.
Tak hanya inklusivitas, UB juga meningkatkan relevansi pendidikan dengan dunia usaha dan industri. Berbagai program internasional, seperti Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) dan Brawijaya International Student Mobility, telah mengirimkan ratusan mahasiswa ke perguruan tinggi ternama dunia. Sebagai tambahan, program magang internasional dan kolaborasi dengan perusahaan multinasional memperkaya kompetensi mahasiswa UB.
Rektor juga menyoroti peran UB dalam mendukung kemajuan teknologi dan inovasi. “Penelitian dan pengembangan menjadi prioritas kami untuk menciptakan industri baru berbasis budaya dan teknologi,” jelasnya. Program “Brawijaya Online Learning” (BROWN) pun telah menghadirkan pembelajaran daring dengan 65 mata kuliah siap pakai, memperluas akses pendidikan ke berbagai wilayah.
UB terus memperkuat standar mutu pendidikan dengan akreditasi internasional. Saat ini, 94 program studi UB telah terakreditasi internasional, menunjukkan kepercayaan dunia terhadap kualitas akademiknya.
Pada 2024, empat program studi—Arsitektur, Ilmu Kelautan, Biologi, dan Teknik Informatika—berhasil mendapatkan pendanaan sebesar Rp5 miliar dari program Kampus Merdeka.
Dies Natalis tahun ini menjadi momentum penting bagi UB untuk melangkah lebih jauh sebagai pelopor pendidikan yang inklusif dan inovatif di tingkat global. (nid)