Kanal24, Malang – Klinik Universitas Brawijaya (Klinik UB) mengadakan bakti sosial dengan pemberian santunan kepada anak – anak yang berada di Panti Asuhan Yayasan Peduli Kasih KNDJH dan pemeriksaan kesehatan kepada di Yayasan Peduli Kasih KNDJH (28/10/2022). Bakti sosial ini merupakan rangkaian Dies Natalis Klink UB yang ke-48.
“Untuk tahun ini dies natalis Klinik UB ada beberapa kegiatan yang sudah kami laksanakan. Salah satunya bakti sosial yang dilaksanakan di yayasan peduli kasih KNDJH. Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan kepada para lansia, ” dr. Hanani Octaviani, M. Biomed, sebagai Ketua Dies Natalis Klinik UB menjelaskan kepada Kanal24.
Tim Klinik memberikan santunan kepada 70 anak yang diasuh oleh Panti Asuhan Yayasan Peduli Kasih KNDJH. Anak-anak di Panti Asuhan ini mulai dari usia balita hingga TK dan SD. Klinik UB menyerahkab bantuan berupa sembako dan kebutuhan balita.
Sementara itu dalam kegiatan pemeriksaan kesehatan lansia, Dokter umum Klinik UB, dr. Sabrina Aulia Rahma menjelaskan bahwa dari hasil pemeriksaan, penyakit yang banyak ditemukan adalah hipertensi, diabetes melitus, dan jantung.
Tim Klinik UB Membantu Lansia untuk mendapatkan Layanan Kesehatan (Hafidz/Newspoint)
“Kita melakukan pemeriksaan tanda – tanda vital, seperti pemeriksaan tensi, suhu, kemudian pemeriksaan nadi, serta keluhan – keluhan pada lansia yang ada di panti jompo,” jelasnya.
“Keluhan yang paling banyak pada saat dilakukannya pemeriksaan, penyakit yang kita temui adalah hipertensi dam diabetes melitus,” imbuh dr. Sabrina.
Pada saat dilakukannya pemeriksaan ada 25 pasien. Dari 25 pasien tersebut, 16 pasien datang ke klinik Panti Jompo Yayasan Peduli Kasih KNDJH sedangkan, untuk 9 orang lainnya dilakukan pemeriksaan secara langsung.
Syaiful Bahri, sebagai pengurus panti jompo menjelaskan bahwa ada 25 lansia yang terdiri dari 11 lansia putra dan 14 lansia putri.
Panti Jompo Yayasan Peduli Kasih KNDJH menerima lansia baru, dengan syarat tidak ODGJ, tidak mempunyai penyakit menular, umur minimal 60 tahun, dan sebatang kara.
Biasanya pengurus mendapatkan informasi tentang lansia yang perlu untuk dirawat melalui perangkat desa dan dinas sosial. Dalam hal ini pengurus yayasan harus melalui beberapa proses, yang pertama yaitu melakukan assessment jika sesuai akan dilanjutkan dengan evakuasi.
“Untuk berada disini kita mendapatkan informasi dari relawan yang ada di lapangan seperti perangkat desa, dinas sosial. Setelah kami dihubungi dan diberi informasi tentang lansia yang terlantar kita assessment lalu kita evakuasi. Untuk yang tinggal disini ada kriteria yaitu tidak ODGJ dan tidak mempunyai penyakit menular,” jelasnya.
Syaiful Bahri, sebagai salah satu pengurus yayasan mengucapkan terimakasih kepada Klinik UB terutama untuk Universitas Brawijaya karena sudah berkenan hadir untuk melakukan bakti sosial dan pengecekan kesehatan untuk para lansia. (zha)