Kanal24, Malang – Matematika seringkali dipandang jauh dari realitas kehidupan sehari-hari. Namun, pandangan tersebut berhasil ditepis oleh Dr. Nurul Imamah, mahasiswa Program Doktor Matematika dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Brawijaya (UB), yang baru saja menyelesaikan ujian terbuka disertasinya yang digelar pada Kamis (3/7/2025).
Dengan judul disertasi “Analisis Dinamika Model Prey dengan Penyakit pada Prey, Kanibalisme pada Predator dan Pemanenan”, Nurul menghadirkan penelitian berbasis matematika yang membumi dan aplikatif. Ia memodelkan dinamika populasi dalam ekosistem budidaya perikanan—mengambil contoh nyata hubungan antara udang sebagai mangsa (prey) dan kepiting sebagai pemangsa (predator). Dalam model tersebut juga ditambahkan unsur penyakit pada udang, perilaku kanibalisme pada kepiting, serta proses pemanenan yang mempengaruhi keseimbangan ekosistem.
Baca juga:
FMIPA UB dan Sun Wealthy Group Tingkatkan Kesadaran Pentingnya Dana Pensiun
“Banyak yang menganggap matematika itu abstrak dan jauh dari kondisi nyata. Dalam penelitian ini, saya ingin menunjukkan bahwa matematika bisa digunakan untuk menggambarkan fenomena riil, seperti budidaya perikanan. Model ini dapat digunakan untuk memprediksi dan mengoptimalkan populasi udang dan kepiting di tambak,” jelas Nurul.
Prediksi Populasi dan Rekomendasi Pemanenan
Penelitian ini menjadi penting karena menyajikan cara untuk memperkirakan perkembangan populasi kedua spesies dalam jangka panjang. Dengan bantuan data empiris dari lapangan, model matematika ini mampu memprediksi apakah dalam beberapa tahun ke depan populasi udang dan kepiting akan punah, tetap stabil, atau justru meningkat.
Nurul juga menekankan bahwa tujuan utama dari model ini adalah menciptakan keseimbangan antara panen dan keberlanjutan. “Jangan sampai panen terus-menerus menyebabkan kepunahan populasi. Model ini bisa memberikan panduan parameter yang tepat agar keduanya tetap lestari,” ujarnya.
Dalam pengembangan ke depan, ia berencana untuk memperluas cakupan penelitian dengan memasukkan fenomena lain seperti kontrol optimal serta menerapkan validasi model melalui kerja sama dengan Dinas Perikanan.

Penelitian Aplikatif, Menjembatani Akademik dan Masyarakat
Promotor disertasi, Dr. Wuryansari Maharini Kusumawinahyu, M.Si., menyampaikan bahwa meski secara matematis model yang digunakan tidak terlalu rumit, nilai aplikatifnya sangat tinggi. Apalagi mengingat Nurul berasal dari Universitas Muhammadiyah Jember, daerah yang dikenal dengan tambak-tambak udangnya.
“Penelitian Bu Nurul ini sangat relevan dengan kondisi daerah asalnya. Ini contoh nyata bahwa matematika bisa digunakan untuk menjawab persoalan nyata masyarakat. Udangnya ada yang sehat, ada yang sakit, ada kepiting sebagai predator, ada kanibalisme, dan juga proses panen. Semua kompleksitas ini dituangkan ke dalam bahasa matematika,” jelas Wuryansari.
Ia juga menegaskan bahwa matematika tidak sekadar hitung-hitungan. Dalam penelitian seperti ini, yang digunakan justru simbol-simbol dan parameter, bukan angka. “Kuncinya adalah stabilitas dan keseimbangan. Model ini bisa menentukan kondisi seperti apa yang dibutuhkan agar panen berjalan tanpa mengorbankan kelestarian.”
Kolaborasi dan Masa Depan Penelitian
Wuryansari menambahkan bahwa meskipun Nurul memiliki latar belakang berbeda di jenjang S1 dan S2, yaitu teori graf, ia mampu beradaptasi dengan cepat di bidang sistem dinamik. Harapannya, Nurul akan terus melanjutkan riset di bidang ini dan menjalin kolaborasi antar institusi, terutama untuk penerapan model ke lapangan.
“Seorang doktor harus bisa membangun critical mass. Jangan ragu untuk membangun jejaring dengan alumni sesama mahasiswa doktoral, apalagi kini kolaborasi lintas institusi sedang didorong kuat oleh pemerintah,” pesan Wuryansari di akhir sesi.

Baca juga:
FMIPA UB Gelar Literasi Manajemen Risiko dan Persiapan Pensiun
Dari Simbol Menjadi Solusi
Ujian terbuka disertasi ini menjadi bukti bahwa matematika dapat menjadi jembatan antara dunia teori dan dunia nyata. Model predator-prey yang dikembangkan Nurul Imamah tidak hanya menggambarkan interaksi biologis secara simbolik, tetapi juga menawarkan solusi berbasis ilmu pasti untuk tantangan nyata di sektor perikanan.
Dengan semangat kolaboratif dan keberlanjutan, hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi dasar pengambilan keputusan yang lebih akurat dan ilmiah dalam pengelolaan tambak udang dan kepiting di Indonesia. (nid/din)