Kanal24
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Login
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
No Result
View All Result
Kanal24
No Result
View All Result

Diskusi Multikulturalisme: UPT PKM UB dan Oase Institute Soroti Keadilan untuk Minoritas

Dinia by Dinia
September 1, 2024
in Hukum, Pendidikan, Regional
0
Diskusi Multikulturalisme: UPT PKM UB dan Oase Institute Soroti Keadilan untuk Minoritas
50
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Kanal24, Malang – Di tengah tantangan demokrasi yang semakin kompleks, menjaga keadilan menjadi suatu keharusan yang tidak bisa ditawar-tawar. Demokrasi bukan hanya soal suara mayoritas, tetapi juga tentang bagaimana hak-hak minoritas dilindungi dan dihargai. Ketika demokrasi gagal memberikan perlindungan yang setara bagi semua warga negara, ia berisiko kehilangan esensi utamanya sebagai sistem yang adil dan inklusif. Keadilan harus menjadi prinsip utama dalam setiap pengambilan keputusan, terutama di tengah masyarakat yang beragam seperti Indonesia.

Menanggapi pentingnya isu ini, UPT PKM Universitas Brawijaya (UB) bersama Oase Institute, Center for Character and Diversity Studies, dan Lakspesdam PCNU Kota Malang mengadakan diskusi bertajuk “Keadilan, Hak-Hak Minoritas, dan Kewarganegaraan Multikultural” pada Kamis (27/08/2024). Acara ini merupakan seri kelima dari rangkaian diskusi Seri Wacana yang diadakan di OASE Café & Literacy, Malang.

Diskusi UPT PKM membahas Keadilan, Hak-Hak Minoritas, dan Kewarganegaraan Multikultural, di OASE Café & Literacy (Ist.)

Dalam keterangan yang diterima Kanal24 (1/9/2024) dijelaskan bahwa diskusi tersebut menghadirkan narasumber utama Al Khanif, Ph.D., seorang Dosen dari Universitas Jember (UNEJ) sekaligus Direktur Center for Human Rights, Multiculturalism, and Migration (CHRM2). Dalam pemaparannya, Al Khanif membuka dengan membahas kasus penyerangan terhadap umat Muslim di Tolikara, Papua, yang menjadi sorotan nasional.

Menurutnya, kasus Tolikara merupakan bukti nyata bahwa meskipun Muslim adalah mayoritas di Indonesia, mereka menjadi minoritas di Papua. Peristiwa ini mengindikasikan kurangnya pemahaman masyarakat Indonesia, terutama kelompok mayoritas, terhadap Hak Asasi Manusia (HAM), khususnya dalam hal menghormati perbedaan.

“Penyerangan terhadap minoritas tidak hanya terjadi di Tolikara, tetapi juga di berbagai daerah lain dengan alasan bahwa kelompok minoritas dianggap mengganggu norma budaya dan struktur sosial yang sudah mapan,” jelas Al Khanif. Ia menambahkan bahwa kelompok mayoritas sering kali menuduh minoritas sebagai pelanggar norma sosial, bahkan dalam beberapa kasus memaksa mereka untuk mengikuti aturan mayoritas yang dapat melanggar hak-hak mereka.

Antusias peserta Diskusi UPT PKM membahas Keadilan, Hak-Hak Minoritas, dan Kewarganegaraan Multikultural, di OASE Café & Literacy (Ist.)

Lebih lanjut, Al Khanif menjelaskan bahwa dalam banyak kasus, norma mayoritas dianggap sebagai standar harmoni sosial. Ketika kelompok minoritas dianggap tidak bertentangan dengan norma mayoritas, mereka diterima, tetapi jika sebaliknya, mereka dianggap sebagai ancaman terhadap harmoni tersebut. Hal ini, menurutnya, bertentangan dengan prinsip keadilan dalam hukum, di mana semua individu seharusnya dihargai secara setara.

“Jika ada kelompok minoritas yang diusir dan negara membiarkannya, itu menjadi aturan yang sah. Ini menunjukkan bahwa tidak ada kekosongan hukum, melainkan ada hukum yang dibiarkan berlaku oleh negara,” ungkapnya.

Antusiasme peserta terlihat dalam sesi tanya jawab yang dimoderatori oleh Destriana Saraswati, M.Phil., dosen UPT PKM UB. Berbagai pertanyaan diajukan, mulai dari konsep keadilan yang berlaku, posisi HAM dalam menghadapi kasus-kasus pelanggaran terhadap minoritas, hingga strategi seperti konsep Desa Pancasila untuk mencegah intoleransi.

Selain diskusi, acara ini juga dimeriahkan dengan musikalisasi puisi oleh Ainurrahman dan pembacaan puisi oleh Abdul Muhaimin. Dua peneliti asal Amerika Serikat, Sarah Davisson dan Skaidra, turut berpartisipasi dalam diskusi, memberikan pandangan internasional terhadap isu HAM dan minoritas di Indonesia.

Hasil diskusi ini menyimpulkan bahwa perlu adanya upaya berkelanjutan untuk mengarusutamakan nilai-nilai HAM dalam kehidupan sosial masyarakat, serta mendorong pemahaman yang lebih baik tentang hak-hak minoritas dan kewarganegaraan multikultural.

Diskusi ini tidak hanya memperkaya wawasan para peserta tetapi juga memperkuat komitmen untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan adil bagi semua kelompok, tanpa memandang perbedaan budaya, agama, atau latar belakang sosial. (nid/iz)

Post Views: 1,029
Tags: DiskusiKeadilanKedai BhinekaMultikulturalOase InstituteUPT PKM UB
Previous Post

Minuman Pembakar Kalori untuk Berat Badan Ideal

Next Post

AIPKI: Penghentian Prodi Anestesi FK UNDIP Rugikan Mahasiswa dan Pelayanan Kesehatan

Dinia

Dinia

Next Post
AIPKI: Penghentian Prodi Anestesi FK UNDIP Rugikan Mahasiswa dan Pelayanan Kesehatan

AIPKI: Penghentian Prodi Anestesi FK UNDIP Rugikan Mahasiswa dan Pelayanan Kesehatan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest

ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

August 4, 2023

Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

August 3, 2023

AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

August 4, 2023
UB dan Perusahaan Happy Asmara Kembangkan Produk Lokal Go Global

UB dan Perusahaan Happy Asmara Kembangkan Produk Lokal Go Global

June 3, 2024
Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

39
Dosen UB Kenalkan Teknologi Pembuatan Pakan Ternak dan Pupuk Organik ke Desa Plandirejo

Dosen UB Kenalkan Teknologi Pembuatan Pakan Ternak dan Pupuk Organik ke Desa Plandirejo

5
Layanan RSUB Kini Terintegrasi dengan Mobile JKN BPJS

Layanan RSUB Kini Terintegrasi dengan Mobile JKN BPJS

4

Review Film : Glass Onion: A Knives Out Story

3
Secrets of Divine Love Journal dan Kedalaman Spiritualitas Islam

Secrets of Divine Love Journal dan Kedalaman Spiritualitas Islam

June 1, 2025
Kunjungi Masjid UGM, Takmir MRP UB Perkuat Aliansi Dakwah Masjid Kampus 

Kunjungi Masjid UGM, Takmir MRP UB Perkuat Aliansi Dakwah Masjid Kampus 

May 31, 2025
Cara Sederhana Belajar Bahasa Asing dengan ChatGPT

Cara Sederhana Belajar Bahasa Asing dengan ChatGPT

May 31, 2025
Anak Semua Bangsa Novel Tentang Perlawanan dan Luka Kolonial

Anak Semua Bangsa Novel Tentang Perlawanan dan Luka Kolonial

May 31, 2025

Popular Stories

  • ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • UB dan Perusahaan Happy Asmara Kembangkan Produk Lokal Go Global

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Sistem Swiss Manager Dalam Catur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berita
  • Tentang Kanal24
  • Galeri
  • Layanan
  • Pedoman Media Siber
Copyright Kanal24.com 2023

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan

Copyright Kanal24.com 2023