KANAL24, Jakarta – PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS) berkomitmen untuk terus mempermudah pelaku usaha mikro, kecil dan Menengah (UMKM) memperoleh pembiayaan. Komitmen BRIS terhadap UMKM sangat besar dan penyalurannya dilakukan melalui inovasi digital seperti i-Kurma dan SalamDigital.
Pemerintah telah melakukan penempatan dana PEN kepada empat BPD dan tiga bank syariah, salah satunya adalah ke BRIS. Penempatan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) kepada BPD dan bank syariah ini dilakukan untuk mendorong pemulihan perekonomian nasional, khususnya UMKM , yang terdampak pandemi Covid-19, BRIS mendapatkan penempatan dana PEN sebesar Rp1 triliun.
Direktur Utama BRIS, Ngatari, menjelaskan pihaknya sangat menyadari bahwa UMKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional. Menurutnya sektor ini mampu menyerap tenaga kerja hingga 97 persen dari total tenaga kerja.
“Dana penempatan PEN akan kami alokasikan kepada UMKM dengan skema penyaluran yang semakin mempermudah pelaku usaha. Strategi kami akan menggandeng komunitas pelaku usaha mikro yang membutuhkan bantuan modal serta digitalisasi yang akan semakin mempercepat proses pencairan dana melalui beberapa inovasi seperti aplikasi i-Kurma dan SalamDigital,” ujar Ngatari, di Jakarta, Selasa (29/9/2020).
Seperti diketahui, i-Kurma adalah aplikasi untuk memproses pengajuan pembiayaan. Aplikasi ini memudahkan tenaga pemasar pembiayaan BRIS untuk memeriksa data calon nasabah karena sudah terhubung secara daring dengan Dukcapil dan OJK, sehingga proses keputusan menjadi lebih cepat.
Adanya transformasi digital seperti aplikasi i-Kurma memberikan pertumbuhan aset, DPK, dan pembiayaan BRIS di atas rata-rata nasional.
Sedangkan SalamDigital adalah portal pengajuan pembiayaan yang mempermudah akses permohonan nasabah secara cepat dan sesuai prinsip syariah. SalamDigital dapat diakses melalui www.salamdigital.brisyariah.co.id untuk mendapat fasilitas pembiayaan lebih mudah dan cepat. Jika sesuai aturan, pada hari yang sama dana bisa cair.
“BRI Syariah memang terus melakukan inovasi agar UMKM mudah mengakses permodalan dan bisa naik kelas, terutama melalui sisi pembiayaan dan teknologi digital. Kami menilai digitalisasi pembiayaan mampu menjadi pendorong pertumbuhan pembiayaan pada sektor UMKM ,” tutur Ngatari. (sdk)