KANAL24, Malang – Pademi Covid-19 telah mempengaruhi semua aspek kehidupan manusia, tidak terkecuali aspek religi. Berbagai kegiatan keagamaan mengalami persoalan pada masa pandemi Covid-19. Penyelenggaraan ibadah maupun kegiatan lainnya, termasuk pembangunan sarana dan prasarana ibadah juga mengalami persoalan.
Hal itu, juga dirasakan oleh panitia pembangunan Pesantren Lansia Iltizam yang sejak awal tahun 2020 telah memulai pembangunan Masjid dan Pesantren Lansia Iltizam yang berlokasi di Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
Ketua Yayasan Bina Taqwa Malang, sebagai pendiri Pesantren Iltizam, Ir. Cakrawala mengatakan bahwa pembangunan Pesantren Lansia Iltizam dimaksudkan sebagai rumah ibadah dan tempat belajar agama bagi para lansia yang ada di Malang Raya. Selain itu, pembangunan pesantren lansia ini bertujuan menjadi fasilitas belajar, berdakwah, dan silaturrohmi antar umat Islam.
“Target penyelesaian pembangunan pesantren ini secepatnya harus segera terwujud agar segera dapat dimanfaatkan,” terangnya, sabtu (26/12/2020).
Lebih lanjut, Cakrawala juga tidak menampik bahwa ada kendala pembangunan yang dihadapi sejak peletakan batu pertama hingga satu tahun ini, tetapi hal itu tidak menjadi penghalang untuk tetap semangat dalam mencari sumber pendanaan dari para donatur.
Tahapan pembangunan yang sudah berhasil dilaksanakan adalah membangun masjid dalam pesantren Iltizam, yaitu tahap pengecoran lantai 3. Harapannya, akhir Januari 2021 lantai 1 Masjid sudah dapat difungsikan untuk sholat berjamaah, bagi masyarakat di sekitar pesantren.
Sekretaris Panitia Pembangunan Pesantren, Dr. Mohammad Nuh juga menyampaikan harapannya, bahwa di tengah pandemi Covid-19 pembangunan masjid dan pesantren tidak boleh berhenti. Ini adalah momentum untuk kerja keras dari panitia agar Masjid segera dapat difungsikan dan pembangunan pesantren tetap jalan.
“Saya berharap adanya partisipasi dan kontribusi dari kaum Muslim untuk menyisihkan rezekinya yang didonasikan bagi kelangsungan pembangunan wahana bagi pemberdayaan umat tersebut, walaupun kondisi perekonomian sedang tidak sehat atau mengalami keterpurukan secara nasional,” jelas Dosen Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA UB) itu.
Pembangunan Pesantren Lansia Iltizam ini, bermula dari suatu gagasan pembina Manasik Haji Iltizam, yaitu Ustadz Amrizal Arif, agar ada tempat bagi para Lansia untuk tetap bisa belajar ilmu agama dan beribadah sesuai dengan tuntunan yang benar, serta tenang dalam menjalankan ibadahnya. Di Malang Raya belum ada yang memfasilitasi para Lansia yang masih semangat belajar agamanya dengan fasilitas yang memadai, tidak hanya tempat belajar tetapi ada sarana tempat tinggalnya.
“Ini menjadi berat untuk bisa segera terwujud dalam kondisi Covid-19, tetapi harus optimis bahwa berjuang di jalan Allah SWT, tidak akan berhenti dan Allah SWT yang akan memberikan jalan keluarnya. Dengan catatan bahwa Panitia tetap harus mencari strategi penggalian dana agar pembangunan pesantren lansia Iltizam tetap jalan dan segera bisa dimanfaatkan bagi umat Islam,” tandas Ustadz Amrizal. (Meg)