Kanal24, Malang – Di tengah upaya global untuk mengatasi krisis lingkungan, muncul inspirasi lokal yang membuktikan bahwa perubahan bisa dimulai dari komunitas kecil. Kampung Semar di Kelurahan Arjosari, Kota Malang, menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi warga dapat menciptakan model desa ramah lingkungan berbasis keberlanjutan. Keberhasilan mereka menarik perhatian Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Ketua DPRD Barito Kuala, yang datang langsung untuk mempelajari bagaimana desa ini mengelola program Kampung Iklim (Proklim) sebagai solusi inovatif bagi masa depan lingkungan.
Sebanyak 12 orang dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, beserta perwakilan warga desa setempat, mengunjungi Kampung Semar di Kelurahan Arjosari, Kota Malang (28/4/2025). Kunjungan ini juga dihadiri Ketua DPRD Barito Kuala, Ayu Dyan Liliana Sari Wiryono, yang turut mendampingi rombongan.
Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari model pembinaan desa berbasis Program Kampung Iklim (Proklim) yang diterapkan di Kampung Semar. Julian Noor Fatahilah, Sekretaris DLH Barito Kuala, mengungkapkan bahwa kunjungan ini merupakan langkah awal untuk mengadaptasi praktik serupa di desa-desa Barito Kuala.
“Terkait Proklim, kami ingin memperkaya ilmu dan pengetahuan untuk membina desa-desa yang menjadi binaan DLH. Kampung Semar menjadi inspirasi kami untuk meningkatkan kualitas program di Barito Kuala,” ujar Julian.
Menurut Julian, pihaknya melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk kepala desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), untuk menggali lebih jauh praktik-praktik terbaik dalam pengelolaan lingkungan.
Dukungan DPRD untuk Program Lingkungan
Ketua DPRD Barito Kuala, Ayu Dyan Liliana Sari Wiryono, mengaku bangga dapat menyaksikan langsung pengelolaan lingkungan di Kampung Semar. Ia menyampaikan apresiasi atas semangat warga Kelurahan Arjosari dalam mendukung program pemerintah setempat.
“Saya sangat terkesan dengan progres yang dicapai warga Arjosari, terutama dalam pengelolaan sampah menggunakan maggot untuk pakan ikan lele. Ini adalah ilmu baru bagi kami yang sangat bermanfaat untuk diterapkan di Barito Kuala,” ujar Ayu.
Ia juga menyampaikan komitmen DPRD Barito Kuala untuk mendukung program lingkungan hidup, termasuk melalui penganggaran dan kolaborasi dengan DLH. “Kami akan terus mensupport program DLH untuk mewujudkan desa-desa yang bersih dan ramah lingkungan,” tambahnya.
Selain itu, Ayu juga menyebutkan bahwa program ini sejalan dengan visi misi Bupati Barito Kuala, yang memiliki fokus pada pengelolaan sampah.
Kampung Semar sebagai Model Desa Proklim
Ir. Bambang Irianto, penggagas Kampung Semar, menjelaskan bahwa keberhasilan desa ini tidak lepas dari komitmen warga dalam membangun pondasi keberlanjutan lingkungan.
“Kami fokus pada perubahan sosial masyarakat sebagai dasar keberlanjutan. Kampung Semar menjadi contoh bagaimana pengelolaan sampah bisa berdampak pada ekonomi, seperti penggunaan maggot untuk pakan ternak,” kata Bambang.
Bambang juga menekankan pentingnya membangun mental dan kesadaran masyarakat sebelum melengkapi indikator formal Proklim. “Kami memilih pendekatan sosial yang melibatkan seluruh elemen masyarakat agar program ini dapat berjalan secara berkelanjutan,” imbuhnya.
Kampung Semar saat ini sedang dalam proses diajukan sebagai salah satu peserta program utama Lestari yang digagas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Implementasi Desa Ramah Lingkungan
Kepala Desa Karang Indah, Agus Susilo Sudarman, yang turut serta dalam kunjungan ini, menyatakan antusiasme untuk menerapkan ilmu yang didapatkan dari Kampung Semar. “Kami akan mencoba menerapkan pengelolaan sampah dan teknik lainnya di desa kami. Ilmu yang didapatkan sangat bermanfaat,” ujarnya.
Kunjungan ini diharapkan menjadi awal kerja sama antara Barito Kuala dan Kampung Semar dalam membangun desa yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Ketua DPRD Barito Kuala bahkan berencana membawa rombongan DPRD lainnya untuk kunjungan lanjutan.
“Semoga kerja sama ini dapat terus berlanjut, dan kami bisa belajar lebih banyak dari pengalaman Kampung Semar,” tutup Ayu.(din/yor)